SAMIN-NEWS.com, PATI – Pemerintah mengambil tindakan menutup tempat prostitusi di Kabupaten Pati, Kamis (19/8) sehari sebelumnya dilaksanakan Deklarasi Penutupan Prostitusi bersama jajaran Forkopimda seperti Lorok Indah (LI) hingga Wagenan.
Berita penutupan prostitusi itu kemudian dishare ke media sosial Facebook di grup Info Seputar Juwana (ISJ). Dari situ, netizen mengutarakan pendapatnya baik mendukung juga memberikan pernyataan pribadinya.
Salah satu contoh yang disampaikan oleh akun @Asroni menyatakan kesetujuannya terhadap kebijakan oleh Pemerintah Kabupaten Pati. Kemudian masih ada lagi yang menyatakan setuju.
Bahkan seorang netizen mempertanyakan kenapa penutupan prostitusi di Kabupaten Pati tidak dilakukan dari dulu. Padahal usaha tersebut merupakan kemaksiatan.
“Kenapa gak dari dulu ditutup itu kan tempat maksiat. Kenapa dari dulu dipertahankan,” kata @Tiin Rohadi menanggapi.
Kemudian, ada yang menyatakan penutupan lokalisasi di sekitar LI, Wagenan, Kampung Baru juga Ngemblok tidak banyak berpengaruh terhadap aksi kemaksiatan jika karaoke masih diberi izin.
“Tempat karaoke tidak masuk dalam (kategori) lokalisasi, dikelompokkan ke hiburan. Jadi tetap belum banyak berpengaruh jika karaoke masih diberi izin bahkan semakin banyak,” ujar @Bowo Reyza.
“Ditutup lah yo do ra masalah mergo demenan saiki do digowo nibg hotel,” timpal @Asih Asih.
Sementara di sisi lain ada juga yang menyatakan justru dibuatkan satu tempat lokalisasi. “mudah2han dibuatkan tempat jadi satu aja, buat kampung esek2,” bunyi @Rony Rony.
Sementara menurut @Rama Wijaya Arum “Kalau ditutup tempat pelacuran bersiaplah pemerkosaan merajalela,” ungkapnya.
Terlepas dari pandangan sejumlah netizen, upaya penutupan prostitusi di sejumlah tempat itu agar disikapi dengan bijak oleh pemerintah setempat. Misalnya diberikan pelatihan, ditempatkan usaha lain agar tidak kembali ke usaha sebelumnya.
