Pertunjukan Ketoprak Minimalis Berlangsung di Pendapa Kemiri

SAMIN-NEWS.com, PATI – Serba minimalis baik itu dari sisi penabuh gamelan pengiring yang tanpa pesinden,  para pemain, waktu pertunjukan, episode cerita sampai properti atau perlengkapan pendukungnya. Sehingga alat bantu ”soundsystem” pun ditiadakan, karena hal tersebut justru akan mengundang berkerumunnya warga yang memang haus hiburan.

Karena itu, bisa menikmati sepenggal cerita pertunjukan Ketoprak Laras Budoyo Pati yang tampil di Pendapa Kemiri, Desa Sarirejo, Kecamatan Pati, Sabtu (7/Agustus) tadi pagi sebagai sedikit persyaratan, penonton yang juga sangat terbatas itu merasa lega. Dalam waktu hanya satu setengah jam (09.30 s/d 11.00), hal itu rasanya juga sudah cukup sebagai ”syarat” yang menjadi bagian setiap berlangsung peringatan Hari Jadi Pati.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Paryanto, sehingga dalam memenuhi kepentingan tersebut pemberitahuannya kepada grup ketoprak yang bersangkutan pun dadakan. ”Sebab, pertunjunkan ketoprak tersebut coba dibawakan langsung, tapi dengan kehadiran penonton yang sengaja diharapkan jangan sampai ada yang mendengar atau mengetahui informasi adanya pertunjukan itu,” tandasnya.

Adegan di Kasunan Ngerang, di antaranya ada Kopo (atas) dan perang antara Kopo dengan Adipati Pathakwarak Modoliko (bawah).(Foto:SN/aed)

Dengan kata lain, sahut Nirwan Basuki, penanggung jawab grup ketoprak yang bersangkutan. memang sengaja tidak untuk dipertontonkan karena hanya sebagai ”syarat.” Akan tepi, suara gamelan pengiring yang ditabuh meskipun tidak menggunakan pengeras suara tetap didengar oleh warga Kemiri atau warga lain yang kebetulan melintas di depan Situs Genuk Kemiri.

Apalagi di depan pintu masuk kawasan tersebut juga dijaga Sapol PP, dan juga jajaran personel dari Koramil dan Polsek Kota juga memnunggui pertunjukan itu. ”Pak Camat dan bersama jajaran Muspika Kecamatan Pati juga hadir dan berpesan kepada kami, perunjukan ini jangan sampai berkepenjangan, cukup satu setengah jam, maka kami pun mematuhinya,” imbuh dia.

Akhir dari pertunjukan ketoprak sebagai ”syarat” di Situs Kemiri, seniman/seniwati Laras Budoyo yang ikut ambil bagian dalam pementasan tersebut berfoto bersama jajaran Muspika Kecamatan Pati dan Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Paryanto.

Dari pantauan Samin News, jika pihak Muspika berpesan kepada penanggung jawab seni pertunjukan ketoprak yang bersangkutan juga sudah tepat, dan memang harus benar-benar dipatuhi. Sebab, sekitar sepuluh ment sebelum pertunjukan ketoprak minimalis tersebut berakhir, jumlah penonton yang berdatangan semakin bertambah banyak.

Previous post Selain Segi Teknis dan Ekonomis, Bangunan Infrastruktur Perhatikan Faktor Keindahan
Next post Film Kontroversial The East Mulai Tayang di Mola TV

Tinggalkan Balasan

Social profiles