SAMIN-NEWS.com, PATI – Beberapa waktu lalu pihak Direksi dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) paket pekerjaan dermaga kolam tambat kapal di kawasan Pulau Seprapat Juwana, menguji sejauh mana kemampuan penyelesaian pembuatan begisting atau cetakan beton sementara untuk dermaga tersebut dalam waktu sepekan. Hal itu langsung disikapi tim pekerja khusus pembuatan cetakan beton, yaitu dalam waktu dua bulan pekerjaan itu bisa dituntaskan.
Apalagi, untuk bagian pekerjaan itu oleh rekanan yag bersangkutan memang dikerjakan dengan sistem borong, sehingga jika pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dalam waktu lebih cepat, tentu lebih baik. Hanya saja syarat lain, yaitu untuk pelaksanaan pekerjaan terkait berupa pekerjaan pembesian juga harus benar-benar maksimal.
Atau paling tidak, papar koodinator pekerja tersebut, Ubaidillah, setelah pekerjaan satu lokasi begisting untuk dermaga bisa dituntaskan, paling tidak pekerjaan pembesian untuk satu petak lokasi juga harus selesai. ”Dengan demikian setelah itu dilanjutkan pekerjaan pengecoran, dan begitu umur beton sudah memenuhi syarat semua meterial untuk pembuatan cetakan itu bisa dipindah ke lokasi berikutnya,”ujarnya.
Hanya saja yang menjadi kendala, lanjutnya, pekerja bagian pembesian bukanlah bagian dari tim pekerja pembuatan begisting, tapi lainĀ sehingga pihaknya harus menunggu. Sebab, material untuk pembuatan begisting utamanya tiang penyangga cetakan yang harus menjadi penyangga lantai dermaga semua sudah banyak terpakai, maka untuk pengerahan pekerja tim begisting sengaja tidak dimaksimalkan.
Dari timnya jika dikerahkan maksimal sampai 25 orang, saat ini yang diterjunkan ke lapangan hanya sebanyak 15 orang. Dengan demikian, untuk personel pekerja memang sengaja dikurangi karena dengan jumlah personel pekerjaan yang dibatasi saja, masih harus menunggu selesainya pekerjaan pembesian baru dilanjutkan dengan pengecoran.
Pada tahap awal, pihak rekanan miminta agar timnya melakukan kerja lembur dengan pertimbangan karena pembuatan cetakan beton sementara yang harus dikerjakan untuk dermaga cukup panjang. ”Kami pernah kerja lembur malam hari sampai empat kali, tapi setelah begisting di satu lokasi selesai, untuk pembesiannya belum siap,” imbuh Ubaidillah.