SAMIN-NEWS.com, PATI – Di Dukuh Pencikan, Desa Bumirejo, Kecamatan Juwana kini tengah ramai menjadi bahan pembicaraan berkait dengan adanya makam lama, di bawah sebuah pohon kepoh, di lokasi lahan kosong milik salah seorang warga. Dugaan kuat, makam yang diperkirakan menjadi tempat penguburan jenazah tersebut, adalah Penggede Mataram.
Akan tetapi, ketika dalam lingkungan pagar yang membatasi tempat yang disebut sebagai makam diberi tanda empat buah batu sebagai nisan sementara, justru menjadi tanda tanya. Yakni, siapa kira-kira Penggede Mataram yang disebut-sebut sebagai Cokrodiningkat itu, dan apakah betul di tempat tersebut ada dua orang yang dimakamkan.
Hanya saja, papar salah seorang warga setempat, Sunarto, saat ini masih dilakukan penelusuran, termasuk minta pendapat kepada Habib Luthfi Pekalongan. ”Kemarin sore, utusannya Habib Ismed sudah datang ke lokasi mengecek langsung kondisi makam lama itu setelah sekitar satu jam berada di lokasi, kemudian beliau kembali lagi ke Pakalongan,”ujarnya.
Menjawab pertanyaan, apakah kira-kira makam lama itu ada hubungannya dengan para Adipati/Bupati Juwana, baik yang pertama maupun terakhir, kendati Narto belum begitu yakin tapi menyebutnya bisa saja terjadi. Tapi sejauh mana kebenarannya dan juga satu makam yang bernisan, dan lainnya hanya dengan satu nizan tidak banyak diperoleh keterangan.
Namun berdasarkan catatan jika benar makam lama yang belum jelas statusnya ini, ada hubungannya dengan para Adipati/Bupati dari Keraton Mataram yang pernah ditempatkan sebagai Adapati Juwana, hal itu besar kemungkinan pernah ada pada masa Tahun 1628 s/d 1882. Yakni, Adipati Juwana pertama pada masa Tumenggung Bahurekso.
Dasar perkiraan tersebut, karena di Tahun 1627, Sultan Agung Hanyokro Kusumo pernah menyerang Pati, karena Adipati Pati Pragola II dianggap melakukan perlawanan. Saat itu para prajurit Mataram mengepung dari penjuru barat, selatan, dan timur, di mana Tumenggung Bahurekso sebagai Senopati Parang bertugas menyerang dari timur.
Atas kehancuran Pati dan meninggalnya Adipati Pragola II, maka Tumenggung Bahurekso diangkat sebagai Bupati Juwana I. Demikian, jika makam lama yang ditemukan di Pencikan ada hubungannya dengan Bupati tersebut, maka paling tidak adalah bagian dari punggawa penting Mataram yang ikut menyerbu ke Pati, bersama prajurit yang mengepung dari timur.