Hari Ini Kembali Sebuah SMP Negeri Dihentikan untuk Pembelajaran Tatap Muka

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Winarto SPd MHUm

SAMIN-NEWS.com, PATI – Hari ini, Kamis (30/September) sebuah SMP Negeri dalam Kota Pati dihentikan untuk pembelajaran tatap muka (PTM). Hal tersebut menyusul, salah satu siswi Kelas VIII sekolah yang bersangkutan diketahui hasil swab antigen oleh pihak Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Pati dinyatakan positif.

Akan tetapi berdasarkan keterangan yang dihimpun Samin News menyebutkan, bahwa hasil swab tersebut sebenarnya masih samar-samar. Karena pihak yang berkompeten menyatakan demikian, maka konsekuensi logis atas hal itu harus diterima oleh pihak terkait, utamanya pihak sekolah dan orang tua murid itu, sehingga sudah dua sekolah yang PTM untuk Kelas VIII SMP Negeri itu dihentikan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Winarto SPd MHUm ketika ditanya berkait hal tersebut tidak mengelak, sehingga swab untuk siswi itu harus diulang, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati. Dengan demikian, jika hasilnya memang positif maka siswi itu langsung masuk ke ruang isolasi di rumah sakit tersebut.

Karena itu, jika hasilnya negatif akan ditempuh kebijakan berikutnya sehingga dalam permasalahan ini pihaknya sudah meminta kepada sekolah yang bersangkutan untuk mengambil  langkah penyelesaian. ”Yakni, dengan dihentikannya kegiatan PTM maka langkah yang harus dilakukan pihak sekolah itu adalah minta bantuan PMI Kabupaten Pati untuk melakukan penyemprotan disinfektan,”ujarnya.

Personel petugas dari PMI Kabupaten Pati saat melakukan penyemprotan di lingkungan SMP Negeri yang dihentikan kegiatan PTM-nya, Kamis (30/September 2021 tadi pagi.(Foto:SN/aed)

Terlepas dari hal tersebut, lanjut Winarto, pihaknya juga harus melakukan pengecekan di salah sebuah SMP Negeri paling jauh di Pati selatan. Sebab, semalam masuk informasi bahwa ada juga salah seorang murid yang juga hasil swab-nya positif, dan pula di SMP Negeri lainnya masih juga di kawasan Pati selatan tak jauh berbeda.

Jika hasil pengecekan pihaknya memang benar, maka penghentian PTM harus diberlakukan, di mana untuk sekolah yang bermasalah itu harus berhenti dari semua kegiatan maksimal satu pekan. Sedangkan murid yang bermasalah juga diberi kesempatan untuk beristirahat pemulihan, agar kondisi fisiknya benar-benar kembali maksimal, paling lama selama tiga pekan.

Sedangkan hal terpenting, jika di setiap SMP Negeri yang melakukan PTM di masa pandemi Covid-19 ternyata memunculkan masalah pihak sekolah harus mengambil tindakan cepat. Dengan demikian, jangan sampai langkah yang harus diambil menjadi terlambat, karena muncul banyak hal yang menjadi pertimbangan.

Apalagi, jika yang menjadi pertimbangan adalah untuk menutup-nutupi permasalah berkait hasil swab terhadap murid yang hendak mengikuti PTM, utamanya adalah yang Kelas VIII. ”Karena itu, sekali lagi pihak sekolah hendaknya jangan menutup-nutupi murid yang positif terpapar, dan jika hal tersebut dilakukan justru salah besar,”tandasnya.

Previous post E-Koran Samin News Edisi 29 September 2021
Next post Gudang Limbah Kayu untuk Mebel Terbakar

Tinggalkan Balasan

Social profiles