SAMIN-NEWS.com, PATI – Faktor nonteknis yang belakangan diperkirakan muncul dalam pelaksanaan paket pekerjaan dermaga kolam tambat kapal di kawasan Pulau Seprapat Juwana, adalah turunnya hujan. Hal tersebut sudah diprediksi lebih awal, sehing sistem kerja lembur sampai malam untuk pekerjaan itu pun dilakukan, utamanya adalah pembesian.
Akan tetapi yang tak bisa dihindari, bahwa turunnya hujan itu berlangsung pada malam hari antar pukul 19.00 s/d 20.00, sehingga pelaksanaan kerja lembur pun belum begitu maksimal. Dengan demikian, jika turunnya hujan tidak segera reda, maka untuk melaksanakan pekerjaan tersebut tak bisa berlanjut, karena untuk lokasi pekerjaan memang di tempat terbuka.
Lagi pula, papar salah seorang pelaksana lapangan rekanan yang bersangkutan, Moch Kholik, jika turun hujan deras dampaknya pun berlanjut hingga pagi hari, yaitu tanah di sekitarnya hasil pemadatan tahun lalu juga berlumpur jika ada kendaraan bermuatan berat melintas di atasnya. ”Beruntung kami sudah selesai melaksanakan pengecoran dermaga kolam tambat kapal itu mencapai 300 meter lebih, atau sebagian dari panjang dermaga secara keseluruhan,”ujarmya.
Selain itu, lanjut dia, sekarang juga sudah dipersiapkan lagi cetak sementara beton untuk dermaga di depannnya sepanjang tidak kurang dari 150 meter, sehingga bila pengecoran sudah selesai dilakukan akan menambah panjang dermaga seluruhnya menjadi 500 meter. Akan tetapi pada bagian begisting tersebut yang sudah selesai dilakukan pembesian baru sekitar 50 meter, dan rencana besok pagi akan dilakukan pengecoran.
Sedangkan panjang sisanya yang 100 meter, untuk pelaksanaan akan terus berlanjut utamanya pembesian dan penambahan begisting baru juga terus dikerjakan. Karena itu, meskipun terhambat turunnya hujan pada saat kerja lembur tapi tidak mempengaruhi capaian progres, sehingga pihaknya tetap optimistis bahwa sampai berakhirnya hari kalender seluruh pekerjaan tuntas.
Dengan demikian, untuk rencana pengecoran beton untuk dermaga besok sepanjang malam nanti di lokasi tidak turun hujan deras pelaksanaannya pasti berjalan lancar dan maksimal. ”Sebab, lalu lalangnya kendaraan molen pencampur dan pengangkut material beton bisa keluar maupun masuk ke lokasi secara leluasa,”imbuhnya.