Kontainer Sarat Muatan Kayu Kalimantan Terperosok ke Lubang Galian JLS Pati

Sebuah kontainer berpelat nomor polisi L (Surabaya) sarat muatan kayu kalimantan, Kamis (23/September) subuh dini hari tadi terperosok dan terguling di lubang galian peningkatan ruas Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Diduga tidak terpasangnya rambu pengaman pada perputaran ruas Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati yang berlokasi sekitar 500 meter sebelah timur lampu pengatur lalu lintas di perempatan Tanjang, menyebabkan salah sebuah kontainer sarat muatan kayu kalimantan bernasib sial. Yakni, terperosok dan terguling pada lubang galian peningkatan ruas JLS yang mempunyai kedalaman tidak kurang dari 60 cm.

Tidak hanya itu, kontainer yang dikemudikan Rahman (60), warga Kalimas Surabaya tersebut, harus memindahkan muatannya ke truk Colt disel pengangkut lainnya. Tujuannya tak lain, agar untuk ”membangunkan” kembali truk yang terguling tersebut kondisinya akan lebih ringan, karena setelah terperosok bagian sebelah kanan juga membentur median JLS dengan posisi bagian sebelah kiri berada di posisi atas.

Di sisi lain, untuk memindahkan muatan ke truk pengangkut juga tidak cukup menggunakan satu kendaraan truk Col disel. Padahal tempat tujuan kontainer itu adalah dari Surabaya ke Semarang, sehingga sopir kontainer yang bersangkutan itu mencoba bisa melakukan kontak dengan pihak penerima barang dengan maksud, agar pemindahan muatannya bisa lebih cepat.

Ketika ditemui di lokasi tempat kejadian, sopir yang bersangkutan berulang kali mengungkapkan bahwa jika yang namanya musibah, seperti yang tengah dialami ini sewaktu-waktu bisa dialami pula oleh pengguna jalan yang lain. ”Dalam musibah tersebut, kami tetap bersyukur karena tidak sampai mengalami luka serius, melainkan hanya lecet pada bagian kaki,”ujarnmya.

Sebuah truk Colt disel yang melangsir muatan kayu dari dalam kontainer (atas) dan rambu pengaman penutupan salah lajur di ruas JLS Pati yang disebut-sebut baru dipasang setelah terjadi kecelakaan.(Foto:SN/aed)

Faktor penyebab lainnya kontainer itu sampai terperosok ke lubang galian proyek peningkatan ruas JLS, masih kata sopir yang bersangkutan, juga karena faktor di lokasi perputaran kendaraan itu kondisinya gelap. Karena di lokasi itu memang sudah ditutup material , maka yang kelihatan memang seperti tidak ada galian, sehingga dia melaju dari timur ke barat dengan mengambil posisi agak ke kanan.

Sebab, saat itu pada subuh dini hari sehingga suasana arus lalu lintas baik dari barat maupun timur masih tampak sepi.  Sehingga dalam kondisi jalanan gelap itu baru diketahui setelah dia melaju di depannya tampak ada patok pembatas bercat merah dan putih yang membagi akses ruas JLS sisi selatan itu menjadi dua lajur, masing-masing lajur kiri untuk melintas semua kendaraan dari timur ke barat.

Sedangkan satu lajur lainnya, ternyata sudah digali sehingga melihat patok pembatas di depannya mendadak, dia pun terkejut dan berupaya membanting setir ke kiri. Hal itu justru membuat kontainer oleng kemudian membentur median jalan saat dia mencoa menguasi laju truknya yang sudah tidak mungkin lagi keluar dari lubang galian, dan naik ke jalur kiri (selatan).

Akibatnya, karena lagi-lagi ini adalah musibah yang tak bisa dihindari maka hal tersebut harus dialami pada subuh dini hari tadi. ”Misalnya rambu pengaman bahwa di depannya ruas jalan penggalian badan jalan, maka kami dari jarak beberapa meter sebelumnya pasti sudah mengetahui, meskipun di lokasi itu kondisinya gelap,”tandasnya.

Previous post Ditemukan Klaster Covid-19, Ketua Komisi X Minta PTM tetap Berjalan
Next post Jalan Tembus Kaliampo-Sokobubuk Capai Panjang 7,6 Kilometer

Tinggalkan Balasan

Social profiles