Pendidikan merupakan hak dan kewajiban individu untuk menggali potensi yang dimilikinya sehingga bisa memanfaatkan potensi tersebut. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman suatu ilmu. Dengan pendidikan seseorang siswa dapat mempermudah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, maka dengan demikian pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Namun, di era new normal sekarang ini, pendidikan masih dilakukan secara online atau disebut dengan pembelajaran daring ( dalam jaringan) agar tidak disalah artikan sebagai hari libur.
Pembelajaran yang dilakukan oleh anak usia dasar di era new normal ini dilakukan secara daring yang sifatnya jarak jauh. Hal ini suudah menjadi tantangan tersendiri bagi guru sebagai pembimbing utama dan orang tua yang memiliki peran sebagai pendampig dalam proses pembelajaran sehingga akan tercapai rangka capaian hasil belajar. Keberhasilan proses pendidikan tidak terlepas dari bagaimana proses perencanaan, implementasi serta kebijakan penunjang yang dilakukan secara berkesinambungan dengan peran orang tua dalam mendampingi anak didik dalam belajar. Dengan diterapkannya pembelajaran daring yang sifatnya jarak jauh, yang mana dalam pembelajarn itu guru berperan untuk memberikan tugas dan tanggungjawab ekstra serta tantangan bagi guru untuk mampu menciptakan lingkungan pembelajaran dalam upaya perkembangan etika , tanggungjawab, sikap disiplin dan karakter peserta didik tersebut. Dalam setiap pembelajaran perlu adanya tahap evaluasi yang bisa dilakukan Guru salah satunya dengan observasi guru kepada anak didik. Adapun salah satu observasi yang dilakukan guru dalam proses evaluasi yakni mengamati sikap atau perubahan sikap baru yang muncul pada diri peserta didik. Dengan demikian orang tua memiliki peran penting dalam mendampingi dan mengawasi proses belajar daring siswa secara langsung dan tertib.
Pembelajaran daring dilakukan sebagai langkah untuk dapat mencegah penularan virus Covid-19, sehingga peserta didik tidak akan ketinggalan pelajaran sebagaimana yang telah direncanakan dalam kurikulum selama satu tahun ajaran. Dalam proses pendidikan, guru dan orang tua merupakan seseorang yang mengemban tanggung jawab besar. Peran orang tua yakni menentukan masa depan anak, yakni Orang tua harus mampu mengawasi dan membimbing anak dalam penggunaan media internet, supaya anak tidak candu dengan internet dan berefek negatif untuk perilaku anak. Orang tua bertugas mengarahkan anak untuk pemanfaatan internet yang positif, misalnya untuk pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan. Orang tua mengarahkan anak untuk membuka situs-situs yang bermanfaat, seperti mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan menggunakan internet. Selain itu, orang tua harus mampu memahami ragam aplikasi yang mendidik anak dan memandu anak untuk memainkannya dengan baik, serta mengawasi penggunaan media informasi tersebut agar tidak menyimpang dari nilai-nilai pendidikan. Kemudian, orang tua memberikan batasan waktu kepada anak dalam penggunaan internet. Mengontrol penggunaan internet tidak harus dilakukan dengan ketat. Mengontrol atau mengawasi perlu dilakukan secara persuatif dengan tetap menghargai privacy anak (Wardina Khairani, 2019).
Peranan orang tua sangat penting dalam mendampingi siswa dalam proses belajar, karena pendampingan yang baik menjadi salah satu faktor dalam proses tumbuh dan berkembangnya seorang siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Adanya pendampingan yang dilakukan oleh orang tua kepada siswa-siswa dalam melakukan kegiatan belajar daring, karena dengan demikian hal ini akan berpengaruh terhadap tingkah laku yang mengarah pada kedisiplinan anak dalam belajar, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian jelaslah bahwa orang tua memiliki kedudukan dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap anaknya terutama dalam proses pembelajaran anak untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran sehingga bisa mewujudkan tujuan kehidupan dimasa depan. Orang tua berperan sebagai guru, yakni berperan menjadi tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi anak didik. Maksud dari orang tua berperan sebagai guru merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam memberikan bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan, sehingga orang tersebut mampu mengatasi sendiri dengan penuh kesadaran. Peran orang tua dalam kegiatan pendidikan anak yakni dilakukan dari anak usia lahir sampai dewasa, baik pemberian pembelajaran offline ( luring ) maupun online ( daring ). (Ali Imron, 2016)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Desa Guyangan Bangsri Jepara memaparkan bahwa beberapa orangtua itu sebenaranya telah mengetahui perannya sebagai penyongsong keberhasilan pendidikan anak-anaknya. Terutama peran dalam mendampingi pembelajaran daring. Namun, rata-rata orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga lupa dan tidak memperhatikan perannya dalam mendidik anak, sehingga orang tua cenderung menganggap bahwa tugas pendidikan sepenuhnya diserahkan pada guru di sekolah. Tetapi, dimasa pandemic ini pendidikan yang dilakukan secara daring sehingga peran orang tua dalam mendampingi siswa belajar itu sangat penting. Adapun permasalahan yang terjadi di masyarakat Guyangan ini yakni terjadi banyak orang tua siswa yang mengeluhkan bahwa dirinya keteteran dalam mendampingi proses belajar siswa. sebab lebih banyak orang tua itu memiliki peran ganda dalam proses pembelajaran daring siswa. Hal ini terjadi karena adanya factor yang mempengaruhi peranan orang tua dalam mendampingi anak dalam proses belajar, diantaranya yakni latar belakang pendidikan orang tua dan kesibukan bekerja orang tua. Salah satu alasan orang tua dalam kurangnya partisipasi mendampingi yakni kesulitan pemahaman orang tua dalam pembelajaran daring seperti keterbatasan fasilitas terutama dalam hal kuota dan pemahaman pelajaran.
Latar belakang pendidikan orang tua itu mempengaruhi proses pembelajaran. Karena setiap orang dengan latar pendidikan yang beda pasti tidak semua menguasai bidang ilmu yang sama dan disitulah kesulitan akan timbul. Seperti halnya peran Orang tua yang berpendidikan tinggi beranggapan bahwa pendidikan itu sangat penting arti dan pengaruhnya bagi anak-anaknya. Begitu pun sebaliknya, bagi orang tua yang berpendidikan rendah, kebanyakan mereka beranggapan bahwa pendidikan kurang penting artinya bagi anak-anaknya, sehingga ketika pembelajaran dilakukan secara daring mengakibatkan kurang perhatian mereka terhadap pendidikan anak-anak mereka. (Ali Rizkan, 2014) Latar belakang ekonomi orang tua juga sangat berpengaruh dalam pendampingan proses pembelajaran online, orang tua yang mempunyai ekonomi mapan akan lebih banyak memperhatikan dan membimbing anaknya dalam belajar, sebab tidak ada alasan untuk bekerja mencari nafkah untuk kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, tidak sedikit peran orang tua yang memiliki ekonomi pas-pasan yang juga iku berkontribusi atau berperan banyak dalam mendampingi proses belajar siswa. Hal ini muncul karena adanya pikiran orang tua untuk lebih mementingkan kebutuhan pendidikan anak dalam proses belajar.
Oleh : Azizatul Munawaroh
(Mahasiswa PGMI IPMAFA PATI)