SAMIN-NEWS.com, PATI – Dalam pelaksanaan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS), tidak benar jika para guru di lingkungan Sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Panggungroyom, Kecamatan Wedarijaksa disebut-sebut tidak kompak. Demikian pula sekolah yang bersangkutan juga memberikan dukungan sepenuhnya, mengingat yang menjadi sasaran program tersebut adalah anak didiknya.
Hal itu ditegaskan pengampu Kepala SD Negeri 02 Panggungroyom, Kecamatan Wedarijaksa, Ny Sulastri melalui salah seorang guru sekolah itu, Ny Lasmiah, ketika ditemui bersama beberapa ibu guru lainnya, Kamis (7/Oktober) 2021 tadi pagi. Sehingga, jika ada yang menganggap di kalangan guru tidak kompak hanyalah penilaian subjektif.
Sebab, program GSMS itu sangat bagus untuk anak-anak dalam upaya mengenali seni-budaya para leluhurnya, dan di sisi lain ternyata peserta didiknya juga bisa memahami dan melaksanakan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. ”Akan tetapi, di sisi lain antara kegiatan pembelajaran/akademi dan nonakdemik juga berjalan seimbang, dan hal itu bisa dilihat dari capaian prestasi yang dihasilkan selama ini juga cukup membanggakan,”tandasnya.
Karena itu, lanjut Ny Lasmiah, jika para guru selama ini jarang menunggui anak-anak dalam berlatih hal tersebut hanya semata-mata karena kesibukan masing-masing. Sebab, di masa pandemi Covid-19 sekolah tetap melaksanakan pembelajaran sistem daring, sehingga para guru tentu harus menyiapkan meteri pembelajaran dengan sistem tersebut.
Selain itu, jam berlatihnya pun berlangsung pada malam hari karena harus menempati dan fasilitas seperti halaman rumah dan juga kelengkapan gamelan milik warga. ”Barangkali yang diketahui warga maupun orang tua murid adalah seperti itu, tapi kami dari pihak sekolah sudah menunjuk dan menempatkan asisten seniman,”imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan, dalam program GSMS untuk SD Negeri 02 Panggungroyom dipercayakan kepada seorang dalang remaja, R Aditya dengan menggarap seni pertunjukan atau teater tradisional ketoprak yang dimainkan oleh anak-anak SD yang bersangkutan, termasuk penabuh gamelan pengiringnya. Sedangkan cerita yang ditampilkan, yaitu berlatar belakang masa Kerajaan Majapahit, ”Kebo Marcuet”.