Hari Ini Hasil GSMS Mulai Ditampilkan Sebagai Tontonan

SAMIN-NEWS.com, PATI – Tepat 28 Oktober bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, para seniman Pati yang tergabung dalam Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Indonesia harus mulai menampilkan hasil karyanya. Semua dalam bentuk seni pertunjukan, baik wayang kulit, ketoprak, barongan, seni tari maupun seni teater modern setelah berproses dengan peserta didik selama empat bulan.

Mengingat Pati mendapat alokasi 65 GSMS, maka banyak murid SD mapun SMP yang akan tampil di panggung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pati, secara berurutan sesuai jadwal. Yakni, mulai  Kamis (28/Oktober) 2021 hari ini hingga Senin (8/November) mendatang, dan kebanyakan tampilannya nanti adalah seni pertunjukan ketoprak.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun menyebutkan, bahwa untuk kelompok murid peserta pembelajaran GSMS Tahun 2021 ini, sebanyak 45 di antaranya akan tampil dalam bentuk kesenian panggung, ketoprak. ”Sedangkan selebihnya 25 sekolah, akan menampilkan kesenian lain seperti barongan maupun seni tari,”ujar salah seorang personel GSMS, Nirwan Basuki.

Sesuai jadwal yang akan tampil hari ini, seusai pembukaan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pat, Winarto SPd MHum, adalah dari GSMS SD Negeri Meteraman, Kecamatan Margorejo. Anak-anak dari SD yang bersangkutan akan tampil dalam pertunjukan ketoprak selama dua jam dengan menampilkan lakon ”Damarwulan Ngratu.”

Sedangkan GSMS yang akan tampil berikutnya, lanjut Nirwan Basuki, juga masih dalam seni pertunjukan ketoprak adalah SD Negeri 01 Pondowan, Kecamatan Tayu dengan membesut lakon ”Sumpah Palapa Gajahmada, dan SD Negeri 02 Ngemplak Kidul, Kecamatan Margoyoso dengan lakon ”Joko Kendil.” Selesai istirahat, pertunjukan akan dilanjutkan lagi pukul 19.00 WIB juga ketoprak dari GSMS SD Negeri 01 Tanjunganom, Kecamatan Gabus dengan lakon ”Baron Skeber,”, dan  terakhir pertunjukan ketoprak GSMS SMPN 2 Margoyoso membesut lakon ”Lutung Kembar Telu.”

Sayangnya, dalam penampilan ini masih dalam masa pendemi Covid-19 sehingga pertunjukan tontonan yang harus digelar tersebut dilaksanakan secara virtual, baik hari ini maupun hari-hari berikutnya. ”Dengan demikian, anak-anak pun kehilangan kesempatan untuk memamerkan kemampuan dan kebanggaannya kepada khalayak, dalam  bermain ketoprak maupun menabuh gamelan pengiringnya,”ungkap Nirwan Basuki.

Previous post Yang Terselip di Antara Lomba Dalang Anak dan Remaja; Tampilnya Kelompok Penabuh Gamelan Masih Usia SD
Next post Pengajuan Interpelasi Anggota DPRD Jepara Ditunda Karena yang Hadir Tidak Kuorum

Tinggalkan Balasan

Social profiles