SAMIN-NEWS.com, Kementerian Koperasi dan UKM meluncurkan survei pandemi dan praktik usaha ramah lingkungan, Jumat (15/10/2021). Survei ini dilakukan secara daring serta melibatkan sebanyak 3.000 UMKM sebagai responden untuk mengisi 58 pertanyaan tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor UMKM.
Dalam kesempatan peluncuran survei tersebut, Menkop UKM, Teten Masduki meminta kepada pelaku UMKM untuk mengembangkan produknya memperhatikan faktor ramah lingkungan. Jika UMKM hanya memikirkan bagaimana mencari keuntungan besar tanpa menjaga lingkungan, ia mengaku lebih baik untuk ditinggalkan.
“Langkah-langkah mencari keuntungan yang merusak lingkungan harus kita tinggalkan,” kata Teten seperti dikutip Kompascom.
Bagaimana pun juga UMKM harus mendukung program pemerintah berkait dengan SDGs atau pembangunan berkelanjutan, yakni jangan mengabaikan faktor lingkungan. Sehingga, pembangunan bisa dinikmati juga bagi generasi penerus.
Berdasarkan data yang dimilikinya hasil survei menemukan bahwa sekitar 95 persen UMKM berminat pada praktik-praktik usaha ramah lingkungan. Ini jelas menunjukkan kondisi yang bagus terhadap hadirnya pelaku UMKM.
Lebih lanjut, Teten mengatakan UMKM milenial sebagai pelaku pendatang baru banyak di antaranya melakukan kerja-kerja secara kreatif dan inovatif, yakni menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
“Anak-anak muda sudah banyak menjalankan bisnis yang ramah lingkungan. Misalnya, menggunakan material dari limbah kayu untuk membuat jam tangan dan frame kacamata. Tentu kreativitas dan inovasi ini perlu terus kita dukung agar semakin banyak usaha ramah lingkungan,” terangnya.