SAMIN-NEWS.com, PATI – Pemerintah Kabupaten Pati terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi covid-19 di daerah hingga mencapai 50 persen dalam waktu yang ditentukan yakni tanggal 31 Oktober 2021. Dalam pelaksanaan penyuntikan vaksin kepada masyarakat ini terdapat kendala yang ditemukan.
Kabid Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati, Endah Murwaningrum menyatakan terkait dengan jenis penggunaan vaksin menjadi satu di antara kendala yang ditemui di lapangan.
Menurutnya, ketika distribusi dosis vaksin yang berbeda oleh pemerintah, misalnya dosis pertama dan kedua berbeda membuat masyarakat tidak ikut vaksinasi. Padahal antara penyuntikan dosis pertama dan kedua harus sama.
“Karena droppingnya beda-beda banyak warga yang terpaksa tidak divaksin karena jenis vaksinnya beda dengan yang pertama. Jadi harus menunggu lagi kalau ada jenis yang sama,” terang Endah kepada Samin News, Jumat (29/10/2021).
Selanjutnya, katanya yaitu aplikasi PeduliLindungi juga terkadang tidak sinkron. Seperti warga sudah divaksin komplit 2-3 kali, tetapi disana di aplikasi belum terdeteksi.
Endah menambahkan, mayoritas warga Pati adalah petani dihadapkan dengan urusan pekerjaan. Menurutnya sekarang ini musim tandur (MT), warga harus ke sawah dan pulangnya siang. “Tetapi terkait dengan ini bisa disiasati oleh petugas saat pelaksanaan vaksinasi di balaidesa, mereka buka layanan sampai siang menunggu yang dari sawah pulang,” tegasnya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, hingga saat ini capaian vaksinasi covid-19 sudah mencapai 49 persen lebih. Artinya, masih sedikit lagi untuk mencapai target yang ditentukan tersebut. Dan pihaknya yakin nisa mencapai target.
“Kabupaten Pati optimis mencapai 50 persen pada 31 Oktober besok, kalau bisa lebih. Dan satu persen itu setara dengan 10 ribu lebih (masyarakat). Optimis bisa karena dibagi di 21 kecamatan,” pungkasnya.