SAMIN-NEWS.com, PATI – Sebanyak 330 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Falah Desa Bermi, Kecamatan Gembong bersama para ustadzah, Jumat (29/Oktober) tadi pagi mendapat suntikan vaksin di Kelenteng Hok Tik Bio, di Jl MH Thamrin Pati. Mengingat mereka harus pagi-pagi meninggalkan pondok, sudah belum makan pagi atau sarapan, karena vaksinasi dilaksanakan mulai pukul 07.30.
Dengan demikian, begitu mereka tiba di kelenteng terlebih dahulu harus melakukan registrasi, satu per satu mengisi formulir. Kemudian antre mendaftar, dan melakukan cek kondisi baik suhu badan maupun tekanan darah, baru naik ke serambi klenteng untuk mendapat vaksinasi dari petugas vaksinator yang sudah siap di tempat tugasnya.
Karena itu, papar Koordinator Gusdurian Pati, Eddy Siswanto selaku penyelengara, begitu para santri mendapat suntikan vaksin jenis ”AstraZeneca,” langsung menuju ke meja makan untuk menikmati hidangan yang sudah tersaji. ”Demikian pula para ustadzah, dan selesai makan langsung mengambil tempat di tenda yang disediakan di halaman, menunggu teman-temannya,”ujarnya.
Khusus untuk ustadzah, lanjut Eddy Siswanto vaksin yang diberikan jenis Pfrizer menghabiskan sisa vaksin beberapa waktu lalu yang disuntikan kepada ribuan remaja. Waktu itu pihaknya berencana bisa mencapai target 4.000 peserta vaksinasi, tapi tidak semua bisa dihabiskan hari itu meskipun pihaknya sudah mengerahkan lima kelompok vaksinator, baik dari RS KSH, Puskemas Pati I dan II, serta dari RS Budi Agung Juwana.
Karena itu, untuk hari ini vaksinasi selain dilakukan kepada ratusan santri hingga pukul 10.00 juga kelanjutannya dibuka untuk umum. Akan tetapi, tidak ditargetkan pencapaian jumlah karena mereka baru didaftar setelah mendaftarkan diri kepada petugas.
selesai itu pengecekan kondisi kesehatannya kemudian berlanjut penyuntikan vaksin oleh vaksinator, dan untuk bagian ini tidak terlalu lama.
Mengingat ini hari Jumat, maka vaksinasi untuk umum ini diakhiri saat menjelang shalat Jumat. ”Dengan demikian, untuk berapa jumlah yang berhasil divaksinasi tetap akan dilanjutkan pada tahapan berikutnya jika masih ada sisa vaksin yang belum disuntikkan,”imbuh Eddy Siswanto.