SAMIN-NEWS.com, PATI – Semula direncanakan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana, hanya akan mengeruk alur Kali Simo di pinggir jalan raya Pati-Juwana hanya sebatas mulai dari Desa Sugiharjo hingga Sinoman, Kecamatan Pati. Untuk pelaksanaan pekerjaan itu, sudah selesai pekan lalu, tapi warga desa berbatasan juga minta agar alur kali yang sama mendapat perhatian.
Sedangkan desa dimaksud, adalah Gadingrejo, Kecamatan juwana yang memang dilewati pula alur Kali Simo, dan bahkan kondisinya juga sudah mengalami penyempitan dan pendangkalan. Apalagi di alur kali tersebut sampai ke hilir juga banyak ditumbuhi tumbuhan air jenis ”eceng gondok.” sehingga hal itu jika tumbuh samakin padat dan rapat juga menghambat mengalirnya air.
Menyikapi kondisi tersebut, papar Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, H Darno membenarkan, bahwa warga Gadingrejo pun mengirim surat permohonan penataan alur Kali Simo ke pihak BBWS. ”Permintaan tersebut dipenuhi, dengan catatan salah satunya adalah sepanjang alat berat tersebut tidak mendadak harus digunakan menangani hal yang lebih penting dan mendesak,”ujarnya.
Sedangkan segala sesuatu yang berkait dengan hal tersebut, lanjut H Darno, ternyata mendapat dukungan dari salah seorang pengusaha setempat, CV Wahyu Larisa. Dengan demikian, pengamanan beroperasinya alat berat itu juga dilakukan oleh warga setempat, yaitu masalah pengaturan arus kendaraan yang melintas di ruas jalan Pati-Juwana maupun sebaliknya.
Untuk pengerukan maupun pengambilan eceng gondok yang selama ini selalu dilakukan pihaknya, tapi seperti tak pernah ada habisnya, karena muncul secara mendadak dan cepat tumbuh subur, harus dibuang ke tempat lain. Dengan demikian, untuk keperluan tersebut juga sudah barang tentu membutuhkan ”dump truck” pengangkut.
Dengan demikian, untuk ”dump truck” pengangkut tumbuhan ”eceng gondok” ke tempat pembuangan juga disedikan oleh Wahyu Larisa. ”Harapan kami, agar dalam waktu dekat ini pihak BBWS Pemali-Juwana tidak membutuhkan ekskavator itu untuk kepentimgan mendadak, sehingga untuk sementara masih bisa dioperasikan di Pati,”imbuhnya.