GSMS di Pati Selesai; Sebagian Nanti Malam Ada yang Tampil dalam Pertunjukan Ketoprak

Para seniman Pati yang tergabung dalam GSMS Tahun 2021 tengah berlatih mempersiapkan pertunjukan (terbatas) ketoprak nanti malam, di Desa Wisata Kertomulyo, Kecamatan Trangkil, Pati.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, SELAIN melaksanakan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Pati, beberapa waktu lalu juga menyelenggarakan ”workshop.” Khus yang disebut terakhir berkait dengan masalah penulisan naskah cerita, selama tiga hari di Desa Wisata Kertomulyo, Kecamatan Trangkil.

Berakhirnya rangkaian hasil pembelajaran para seniman terhadap anak-anak sekolah SD maupun SMP dalam bentuk seni pertunjukan yang berlangsung selama 12 hari, Senin (8/November) 2021 tadi malam di SKB Pati, baru saja berakhir. Adapun GSMS yang tampail terakhir sejak pagi sampai malam hari, di antaranya dari GSMS SMPN 3 Tambakromo menampilkan seni pertunjukan ketoprak dengan membesut lakon ”Arya Penangsang Gugur.”

Selain itu ada pula dari GSMS SMPN 2 Dukuhseti membawakan cerita ”Minakjinggo,” berikutnya SMP 3 BOPKRI juga di Dukuhseti dengan menampilkan cerita ”Rajah Kalacakra.” Berikutnya diselingi pertunjukan barongan dari GSMS SDN 01Dadirejo, Kecamatan Margorejo yang membawakan cerita ”Sumingkiring Betharakala,” dan mengakhiri pertunjukan GSMS ini dari SMPN 1 Jakenan membesut cerita ”Mendut Boyong.”

Mengakhiri rangkaian kegiatan para seniman Pati, jika selama empat bulan mereka harus menjadi pelatih sekaligus guru dalam pembelajaran kesenian kepada anak-anak, mereka selama dua malam akan diuji kemampuannya dalam membesut seni pertunjukan. Untuk yang tampil nanti malam di panggung pertunjukan ketoprak adalah mereka yang mengikuti kegiatan ”workshop” penulisan naskah cerita, sebanyak 25 orang.

Naskah cerita yang dibesut berjudul  ”Baron Skeber” serial ”Geger Patiayam” yang disutradarai Wawan Laras Budoyo, dan diawasi oleh narasumber dalam penulisan naskah cerita, Bondan Nusantara dari Yogyakarta. Naskah ini dinilai mewakili naskah cerita yang ditulis kelompok peserta ”workshop” yang lain sehingga layak untuk ditampilkan dalam pertunjukan seni tradisional, ketoprak.

Mengingat masa pandemi Covid-19 di Pati belum berakhir, maka seni pertunjukan tersebut tidak bisa ditonton khalayak, melainkan kalangan internal seniman sebagai bahan evaluasi atas hasil ”workshop.” Karena itu, pertunjukan tontonan yang hanya untuk kalangan terbatas ini tidak mengurangi tanggungjawab para seniman GSMS.

Selain ditampilkannya pertunjukan seni tradisional ketoprak nanti malam, untuk malam berikutnya, Rabu (10/November) 2021 di tempat yang sama juga digelar pertunjukan seni teater modern tapi juga mengangkat cerita ”carangan” berlatar belakang cerita ketoprak. Yakni, ”Weton,” yang dibawakan oleh satu kelompok lagi seniman peserta ”workshop” penulisan naskah cerita dengan tetap di bawah pengawasan Bondan Nusantara.

Previous post Dua Pengedar Ratusan Gram Sabu di Jepara Diringkus Polisi, Satu Masih Buron
Next post Boks Sarat Muatan Es Batu Kristal ”Nyungsep” di Sawah

Tinggalkan Balasan

Social profiles