SAMIN-NEWS.com, PATI – H-1 menjelang berakhirnya hari kalender pelaksanaan paket pekerjaan dermaga kolam tambat kapal di kawasan Pulau Seprapat Juwana, Senin (29/November) 2021 hari ini, hasilnya diserahkan kepada pejabat pembuat komitmen (PPKom) dan pihak pengguna anggaran. Khusus yang disebut terakhir adalah dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, menyusul setelah dilakukan pemeriksaan maksimal.
Hal itu tidak hanya dilakukan oleh pihak Dinas Teknis dari Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati bersama DKP setempat, tapi juga oleh pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang beberapa waktu lalu terjadwal melaksanakan tugas di Pati. Di sisi lain, pihak rekanan juga berhasil menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai tepat jadwal hari kalender, Selasa (30/November) 2021 besok.
Ditanya berkait hal tersebut, Kepala Seksi (Kasie) Pembangunan Pengairan Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUTR setempat, Upadito membenarkan, bahwa penyerahan paket hasil pekerjaan tersebut tahap pertama sudah dilakukan oleh pihak rekanan yang bersangkutan, asal Pati. ”Dengan demikian, rekanan itu tahap berikutnya harus melakukan pemeliharaan atas hasil pekerjaan tersebut,”ujarnya.
Sedangkan masa pemeliharan yang harus dilaksanakan oleh pihak rekanan, lanjutnya, adalah selama 180 hari kalender terhitung sejak penyerahan tahap pertama dilakukan. Karena itu, pemeliharaan fasilitas tersebut baru akan selesai akhir Mei 2022 tahun depan, sehingga baru bisa dilaksanakan penyerahan tahap ke dua (terakhir) oleh pihak rekanan kepada pengguna anggaran.
Menjawab pertanyaan, Upadito menambahkan, bahwa sesuai informasi rencana anggaran Tahun 2022 untuk lanjutan kolam tambat kapal mendapatkan alokasi Rp 11 miliar. Anggaran sebesar itu sudah disiapkan untuk rencana paket pekerjaan lanjutan jalan dengan rigid beton yang tahun ini harus ditangguhkan penuntasannya.
Selebihnya alokasi rencanaa anggaran sebesar itu, juga untuk pembuatan saluran pembuang (drainase) sisi barat kawasan kolam tambat kapal yang berbatasan dengan akses jalan warga menuju kawasan areal pertambakan. ”Dengan demikian, alokasi rencana anggaran untuk pengerukan kolam tambat kapalnya belum tersedia, maka perlu disampaikan laporan kepada Pak Bupati,”imbuhnya.
