SAMIN-NEWS.com, Presiden Joko Widodo geram dengan pemerintah daerah yang tak bisa menggunakan anggaran negara secara maksimal. Anggaran negara yang dimaksud ini APBD yang mengendap di daerah, dibandingkan dengan bulan Oktober 2021 justru di bulan ini bukan turun justru naik.
Jokowi mengingatkan, anggaran yang dimiliki daerah masih terendap. Namun, pemda justru proaktif mencari investor masuk ke daerah. Berkaca dengan hal ini, ia menilai tak masuk akal.
Dalam kesempatan itu, menurutnya pada Oktober lalu APBD mengendap di bank sebesar Rp170 triliun dan pada saat ini atau November 2021 menembus Rp226 triliun.
“Ini perlu saya ingatkan uang kita sendiri saja tidak digunakan kok kejar-kejar orang lain untuk uangnya masuk? Logikanya engga kena,” kata Jokowi pada Rakornas Kementerian Investasi, seperti dikutip CNNIndonesia, Rabu (24/11).
Padahal, kata dia APBN sedang mengalami defisit sebesar Rp 548 triliun guna membiayai belanja negara hingga daerah atau transfer ke daerah. Sedangkan pihaknya mengaku sebanyak Rp642 triliun dikirim ke daerah. Maka, anggaran ini yang seharusnya dimanfaatkan betul dalam membiayai berbagai program proyek pemerintah di daerah.
Pemda mestinya menghabiskan APBD dulu baru membidik uang dari luar karena tidak ada lagi sumber pembiayaan lain.
“Uang kita sendiri dihabiskan realisasi segera, sudah habis waduh sudah engga ada APBD, APBN sudah engga ada baru cari investor uang datang, logika ekonomi seperti itu,” tutur dia.
“Sebagian dari APBN dikirim, ditransfer ke daerah sebanyak Rp642 triliun, baik ke provinsi, kabupaten atau kota, uangnya ada di APBD artinya itu uang yang siap Rp642 triliun,” imbuh Jokowi.
Anggaran negara untuk daerah diketahui Jokowi yang masih mengendap ini saat pihaknya meminta laporan dari Kementerian keuangan. Dari situ diperoleh informasi anggaran baik untuk provinsi, kabupaten/kota belum mampu menyalurkan anggaran dengan baik.
“Para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota masih ada tadi pagi saya cek ke Menteri Keuangan, uang yang ada di bank ini sudah akhir November tingal sebulan lagi tidak turun, justru naik,” pungkasnya.