Kementerian PUPR Bangun Bendungan Solusi Jangka Panjang Tangani Banjir di Sintang, Kalbar

SAMIN-NEWS.com, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah akan membangun bendungan di hulu Sungai Pinoh, untuk menjawab permasalahan banjir yang melanda di Sintang dan Kabupatan lainnya Provinsi Kalimantan Barat.

Pembangunan bendungan ini sebagai solusi jangka panjang. Dimulai tahun 2022 terlebih dahulu dilakukan survei, investigasi dan desain (SID). Kemudian pembangunan akan dilaksanakan pada 2023. Dan bagian tahapan yang awal pihaknya mencari lokasi.

“Mungkin dua bulan ini kita akan cari lokasi. Tahun depan kita buat desain dan 2023 kita bangun,” katanya di Persemaian Modern Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, seperti diwartakan Media Indonesia, Jumat (19/11).

Selanjutnya, agar tidak terjadi luapan banjir ekstrem seperti itu, Menteri Basuki mengatakan tak hanya membangun bendungan sebagai solusi jangka panjang penanganan banjir. Pemerintah juga akan mengeruk dan merehabilitasi danau-danau.

“Kita akan hitung kapasitas tampung danau-danau alami tersebut untuk direhabilitasi. Pada tahun ini, kita sudah lakukan pengerukan tiga danau, dan dilanjutkan dengan tukuh danau pada 2022. Sisanya dilanjutkan pada 2023,” jelasnya.

Ia melanjutkan, untuk penanganan jangka pendek, Kementerian PUPR akan memasang geobag di area yang terdampak banjir besar.

“Menugaskan BWS Kalimantan I dan PT Wijaya Karya untuk segera bergerak karena BMKG memprediksi puncak hujan akan terjadi di sekitar Januari-Februari 2022. Jadi harus segera kita buat geobag yang kuat pada area yang tepat,” imbuhnya.

Menurut Basuki, banjir yang terjadi di Sintang dan beberapa kabupaten di Kalimantan Barat terjadi karena curah hujan tinggi serta daerah tangkapan air (catchment area) di hulu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi sudah banyak berkurang. Akhirnya, sungai-sungai meluap terutama pada titik pertemuan yang padat penduduk.

Sebagai informasi banjir di Sintang, Kalimantan Barat ini terjadi sejak minggu ketiga bulan Oktober. Banjir menggenangi Kabupaten Sintang sejak Kamis (21/10) yang terjadi setelah hujan ekstrem mengguyur sehingga debit air Sungai Kapuas dan Melawi meluap.

Previous post Pemdes Payang: Ambil Bansos Harus Tunjukkan Bukti Telah Divaksin Covid-19
Next post Kominfo Temukan Ribuan Hoaks Covid-19 dan Vaksinasi di Sosmed

Tinggalkan Balasan

Social profiles