SAMIN-NEWS.com, MEMASUKI hari ke-7 berlangsungnya seni pertunjukan hasil pembelajaran Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS), baik di SD maupun SMP, Rabu (3 November) 2021 tak bisa lepas dari studio mini. Fasilitas tersebut benar-benar cukup andal dalam menyampaikan publikasi, karena pertunjukan tersebut harus dialksanakan secara virtual mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Akan tetapi dengan tersedianya fasilitas itu, penampilan seni pertunjukan yang menjadi kebanggaan bagi anak-anak peserta didik dan para orang tua murid ini bisa ditonton secara luas di youtube Mitra Budaya Pati. Studio ini mengambil tempat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang juga sekaligus menjadi lokasi berlangsungnya pertunjukan GSMS Tahun 2021 dengan menampilkan ratusan siswa peserta pembelajaran dari 65 sekolah, baik SD maupun SMP di Kabupaten Pati.
Hal tersebut tak bisa lepas dari peran dan tanggung jawab pengelola studio itu, Edy Skrikandy, sehingga kerja keras para seniman maupun anak-anak peserta pembelajar tidak hanya bisa dilihat oleh penonton dalam jumlah terbatas, tapi juga secara luas. ”Apalagi, tampilan anak-anak dalam seni pertunjukan hasil gemblengan program GSMS ini lucu-lucu, dan rata-rata juga berbakat,”ujarnya.
Melihat tampilan mereka, lanjut dia, kepadanya diharapkan nanti tidak mudah melupakan akar seni budaya para leluhurnya, sehingga program dari Kementrian Kebudayaan Riset dan Teknologi ini benar-benar sudah tepat. Karena itu, untuk menunjang tumbuhnya rasa bangga bagi anak-anak ini, pihaknya bersama kru selama berlangsungnya pertunjukan tersebut harus selalu siap sejak pagi hingga malam hari.
Sebab, tiap hari rata-rata harus mengcover tampilan pertunjukan antara lima sampai tujuh sekolah peserta progam GSMS, sehingga tuntutan tayangannya harus maksimal agar yang menyaksikan secara virtual tidak kecewa. Apalagi, penonton juga diberi kesempatan menuliskan komentar, dan di sisi lain bagi yang tidak bisa melihat pertunjukan hari ini masih bisa melihatnya dari tayangan tunda.
Seperti, berlangsungnya pertunjukan di hari keenam, Selasa (2/November) kemarin, misalnya, semua masih bisa ditonton dalam tayangan tunda. Yakni, tampilnya GSMS dari SDN 02 Maitan, Kecamatan Tambakromo menampilkan seni pertunjukan ketoprak dengan lakon ”Kebo Marcuet Gugur,” dan tampilan berikutnya dari GSMS SDN 01 Gunungwungkal menampilkan cerita ”Jaka Kendil-Cahyo Purnomo Ngratu.”
Selain itu, adalah penampilan GSMS dari SDN 01 Margomulyo, Kecamatan Juwana membesut cerita ”Baru Klinting,” dan berikutnya dilanjutkan dengan sendratari dari SDN 03 Kutoharjo, Kecamatan Pati membawakan lakon ”Cindelaras.” Kemudian malam harinya, ganti berlanjut dengan gelaran seni teater modern dari SMP Islam Sultan Agung Sukolilo membesut cerita ”Brandal Lokajaya-Sunan Kalijaga,” dan terakhir kembali seni pertunjukan ketoprak dari GSMS SDN 01 Kecamatan Jaken dengan cerita ”Wasis Joyokusumo Gugat.”
Untuk hari ini atau hari ke-tujuh, Rabu (3 November) 2021, masih papar Edy Srikandy, kembali berlangsung seni pertunjukan ketoprak dari GSMS SMPN 4 Juwana membawakan lakon ”Joko Bodho,” dan ada juga tampilan pertunjukan yang sama dari GSMS SDN 03 Bakaran Kulon, Kecamatan Juwana dengan membesut cerita ”Dumadine Reog Ponorogo.” Berikutnya dilanjutkan seni pertunjukan ketoprak dari GSMS SDN 01 Karangrejo, Kecamatan Juwana menyajikan cerita ”Saridin Andum Waris.”
Untuk pertunjukan berikutnya diselingi sendratari dari GSMS SDN 01 Pati Wetan, Kecamatan Pati menampilkan cerita ”Jaka Tingkir.” Sedangkan malam hari nanti dilanjutkan dengan pertunjukan seni musik ”Dendang Nusantara” dari GSMS SDN 02 Sekarjalak, Kecamatan Margoyoso, dan terakhir ditutup dengan pertunjukan ketoprak dari GSMS SMPN 1 Dukuhseti dengan cerita ”Tresno Sinunging Ludiro,”imbuhnya.