Perias Karakter Pemeran Cerita Ketoprak Sedikit Kebagian Rezeki GSMS

Beginilah sibuknya para juru rias ”karakter” jika yang bermain ketoprak adalah anak-anak harus merias wajah mereka satu per satu bergantian.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, MENARIK atau tidak tampilnya seorang pemeran dalam seni pertunjukan ketoprak di atas panggung, selain busana juga tata riasnya. Khusus yang disebut terakhir, kalau para perias yang biasa merias pengantin atau merias kecantikan biasa semuanya bisa melakukan dan tarifnya per wajah/orang pasti mencapai di atas Rp 100.000.

Akan tetapi, untuk meruas karakter sesorang untuk suatu peran dalam seni pertunjukan ketoprak hanyalah bisa dilakukan oleh orang-orang yang terbiasa bermain dalam seni pertunjukan. Siapa lagi jika tidak para pemain dari grup ketoprak, karena mereka sudah terbiasa harus merias diri sendiri sesuai dengan karakter peran yang dipercayakan oleh sutradara.

Dengan demikian, hal tersebut sudah pasti lebih ringan dibanding harus merias wajah karakter untuk banyak pemain, seperti pemain ketoprak anak-anak yang terlibat dalam pembelajaran oleh Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). ”Karena mereka masih anak-anak, maka untuk merias wajah mereka dengan rias karakter tentu membutuhkan waktu cukup lama, mengingat jumlahnya cukup banyak,”ujar salah seorang sutradara dari grup ketoprak di Pati, Wawan Laras Budoyo.

Salah seorang perias ini harus merias wajah pemeran seorang tua perempuan.(Foto:SN/aed)

Kendati demikian, lanjut dia, untuk imbalan jerih payahnya ini tentu tidak sebanyak jika mereka tampil dalam pertunjukan yang ordernya diberikan oleh penanggap. Akan tetapi, kondisi dalam dua periode atau dua tahun ini mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan sumber kehidupan dari hasil naik di atas panggung, karena masa pandemi Covid-19 di Pati ini belum dinyatakan berakhir.

Karena itu, berlangsungnya program GSMS tahun ini paling tidak bisa sedikit memberikan kesibukan kepada mereka, sehingga untuk tugas merias anak-anak peserta program tersebut tetap dilibatkan. Minimal mereka mendapat imbalan yang bisa dimanfaatkan untuk membeli beras dan kebutuhan dapur beberapa hari, serta sebagai uang jajan anak-anaknya.

Mengingat waktu berlangsungnya pertunjukan ketoprak GSMS ini juga terbatas, maka apa yang harus dikerjakan mereka adalah sesuai tugas di mana dia harus memberikan pembelajaran kepada anak-anak. ”Jika ada yang mendapat kesempatan untuk merias sampai lima kali, tentu mereka bisa membeli kebutuhan dapur sehingga tetap bisa ngebul,”selorohnya.

Previous post Catatan yang Tercecer dari GSMS; Perlu Menjaga Konsistensi dalam Membesut Sebuah Tontonan
Next post Berinovasi di Tengah Pandemi untuk Mencetak Pramuka Garuda Siaga. Oleh : Bambang Mulyono, S. Pd

Tinggalkan Balasan

Social profiles