SAMIN-NEWS.com, PATI – Polemik pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) di Kabupaten Pati belum menemukan titik terang. PT Maju Bedikari Sejahtera Pati (PT MBSP) yang berada di bawah Bumdesma dari pembentukannya hingga kini hampir 3 tahun belum pernah membagikan laba perusahaan (dividen) kepada pemilik saham.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Sudiyono mengaku polemik di Bumdesma hingga kini belum tuntas. Pasalnya, masih dilakukan pemeriksaan lebih terhadap kondisi perusahaan.
“Terkait audit Bumdesma kelanjutannya (saat ini) masih berlangsung,” jawab singkatnya saat dikonfirmasi Samin News.
Pengelolaan Bumdesma mendapat protes dari sejumlah pihak, termasuk di antaranya salah satu pemilik saham. Dari awal pembentukannya, tata kelola administrasi perusahaan tidak jelas. Karena, semestinya terdapat laporan periodik.
Bahwa yang namanya permodalan harus dicatat, dari awal harus ada pembukuan. Kemudian, apalagi saham Bumdesma itu penyertaan modalnya dari desa yang dikirim dari sejumlah desa yaitu 159 pemilik modal.
Sementara itu, ketua Pasopati, Pandoyo membeberkan sempat mengalami kendala dalam pelaksanaan audit independen terkait pengelolaan Bumdesma. Maka, pihaknya bisa menjelaskan temuan awal kurang lebih antara dua hari kemudian.
“Belum bisa melaporkan temuan awal sebab, pengurus kesulitan untuk ditemui oleh audit independen. Kurang lebih dua harian bisa dilaporkan,” ucap Pandoyo saat pengukuhan Pengurus Pasopati (20/11).
Lebih lanjut katanya, ditargetkan bulan November 2021 sudah selesai. Disinggung apakah ada indikasi keroyokan penggelapan sejumlah anggaran besar kurang lebih 5,1 miliar, pihaknya tidak mau berkomentar sebelum adanya temuan data valid.
“Tidak mau mendahului hasil auditor, karena kita sudah mempercayakan kepada tim audit independen. Apa pun hasilnya akan disampaikan kepada publik seluruh korporasi atau desa yang menanamkan modal,” jelasnya.
