Rekanan Paket Pekerjaan Bendung Bertek Bersihkan ”Sangkrah” di Hilir

Hilir Bendung Bertek, di Desa Dadirejo, Kecamatan Margorejo, Pati tengah dibersihkan tumpukan ”sangkrah” di bagian hilir oleh rekanan yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Pekan lalu selama dua hari berturut-turut pihak Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, harus membersihkan tumpukan ”sangkrah” yang menyangkut di ”mercu” Bendung Bertek, Desa Dadirejo, Kecamatan Margorejo. Hasilnya, tumpukan meterial buangan yang menggunung tak jauh dari bendung itu belum bisa dibuang dari lokasi tersebut.

Di sisi lain, saat ini pihak rekanan juga harus melakukan hal sama untuk ”sangkrah” yang masih menyangkut di bagian hilir, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan di lokasi itu. Apalagi, untuk senderan penguat sayap kiri dan kanan hilir bendung sepanjang 75 meter sudah mendekat penyelesaian, sehingga untuk perapian hasil pekerjaan harus dilakukan.

Hal itu dibenarkan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) paket pekerjaan yang sumber dananya bantuan dari Bank Dunia (Loan) tersebut, H Darno. ”Untuk paket pekerjaan yang masih harus dimaksimalkan adalah jaringan irigasi kanan bendung itu juga diperkuat dengan pemasangan batu belah atau batu muka,”ujarnya.

Sedangkan tahapan paket pekerjaan berikutnya, lanjut H Darno yang juga Kepala Bidang (Kabid) SDA DPUTR setempat, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal nonteknis, seperti terjadinya gelontoran air dari hulu bila di kawasan tersebut terjadi hujan deras, maka harus langkah maksimal. Yakni, agar segera dimulai pelaksanaan pemasangan sayap kiri maupun kanan di hulu bendung yang juga menggunakan pasangan batu belah.

Untuk konstruksi itu, panjangnya juga sama yang di hilir masing-masing 75 meter, tapi yang di hulu risikonya akan terhambat jika mendadak harus terjadi gelontoran air cukup besar karena hal itu sulit diprediksi. Kejadian tersebut biasanya diikuti dengan ikut terbawanya banyak ”sangkrah” yang menyangkut di ”mercu” bendung.

Jika hal tersebut kembali terulang dengan aneka ”sangkrah” menutup lokasi sayap kiri dan kanan hulu bendung, maka dampaknya tentu menghambat pelaksanaan pekerjaan. ”Dengan demikian, selama ada peluang untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan di hulu bendung lebih baik segera dilakukan agar tidak harus menghadapi kesulitan tertutupnya lokasi itu oleh aneka material buangan,”imbuhnya.

Previous post Seumur-umur Pasar Hewan Margorejo Akan Dilengkapi Fasilitas Mushola
Next post MPR RI Dorong BPK Audit Perusahaan Bisnis Tes PCR

Tinggalkan Balasan

Social profiles