SAMIN-NEWS.com, JEPARA – Mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Vannesa Almayra Nugroho meraih juara terbaik kategori video dalam Kompetisi Media Promosi Kesehatan tingkat Nasional. Dalam kompetisi tersebut, Vannesa (demikian dia akrab disapa), mengangkat tema ”Zero Tolerance” terhadap kekerasan, perundungan, dan pelecehan.
Kompetisi tersebut diselenggarakan Healthy Promoting Universitas Gajah Mada (UGM) bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kompetisi Media Promosi Kesehatan, adalah kompetisi terbuka bagi sivitas akademik, baik doses, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
Selain itu, kompetisi ini juga memiliki beberapa cabang perlombaan, seperti lomba video, poster, dan esai foto. Tahun ini, Kompetisi Media Promosi Kesehatan mengangkat tujuh sub tema, di antaranya peningkatan aktivitas fisik, pola makan sehat, kesehatan mental dan literasi kesehatan. Selebihnya, ada pula sub tema ”zero tolerance” terhadap kekerasan, perundungan, dan pelecehan, serta terakhir adalah pembentukan lingkungan hidup sehat, aman dan disabled friendly.
Mahasiswi yang kini duduk di semester 3 PGSD tersebut memenangkan lomba video dengan memilih salah satu sub tema, yaitu ”zero tolerance” terhadap kekerasan, perundungan, dan pelecehan. Selain mengumpulkan karya video, peserta juga diminta untuk mengirimkan deskripsi singkat karyanya.
Untuk pengumpulan karya video dilakukan 9 November 2021, dan serah terima hadiah dilakukan 17 Desember 2021 lalu. Penyerahan hadiah berlangsung di Studio Humas dan Protokoler Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Menurut Vannesa, sub tema ”zero tolerance” terhadap kekerasan, perundungan, dan pelecehan ini dipilih karena ia melihat banyaknya kasus kekerasan, perundungan, dan pelecehan yang terjadi di Indonesia, dan juga di sekitarnya. Video karyanya ini diawali dengan membacakan puisi ciptaannya yang berisi sudut pandang korban, yaitu mahasiswi yang mendapat perlakuan kekerasan, perundungan dan pelecehan.
Di akhir video tersebut, ia melakukan kampanye untuk memberikan gambaran mengenai lingkungan yang sehat, kampus yang sehat, dan bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi masalah serius ini. Ia juga menyampaikan bahwa, lingkungan, kampus yang sehat adalah sebuah lingkungan yang tak hanya memberikan nuansa aman, nyaman, tapi juga mampu terbebas dari kekerasan seksual bagi seluruh sivitas akademiknya.
Kasus kekerasan, perundungan, dan pelecehan adalah pembunuhan terhadap hak kekerasan dan kebahagiaan seseorang yang bila dibiarkan akan merajalela, serta masa depan taruhannya. ”Kenali, jauhi, rehabilitasi, dan reintegrasi, adalah langkah solutifnya. Together we can stop kekerasan, perundungan, dan pelecehan,”ujar Vannesa yang juga pernah meraih juara 1 tingkat nasional Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia tersebut.
Harapannya dari video yang dibuat ini dapat memberikan gambaran kepada semua pihak bagaimana langkah kita untuk memberantas kasus kekerasan, perundungan, dan pelecehan. ”Pesan untuk teman-teman, sebenarnya kita bisa memulai promosi kesehatan dengan hal yang sederhana. Misalnya, postingan di instagram, atau Facebook,”imbuhnya.(hp)