SAMIN-NEWS.com, PATI – Barang kali tidak banyak kalangan, utamanya kalangan muda yang mengetahui, bahwa di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati selama ini sudah mempunyai sebuah pangkalan. Yakni, pangkalan untuk anggota Gerakan Pramuka Penegak berasal dari sejumlah Gugus Depan (Gudep) sekolah SMA maupun SMK yang bergabung dalam Satuan Karya (Saka) Kalpataru.
Salah satu tujuannya tak lain, untuk mengenalkan masalah Lingkungan Hidup (LH) beserta berbagai problematikanya, serta upaya menanamkan kecintaan kalangan muda ini terhadap lingkungan hidup sebagaimana merupakan salah satu darma Gerakan Pramuka. Yaitu, darma kedua dalam Dasa Darma Pramuka, ”Cinta Alam” yang terangkai dengan ”Kasih Sayang Sesama Manusia.”
Dengan salah satu darma cinta alam tersebut, papar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Mukhamad Tulus Budiarto yang tak lain adalah Ketua Majelis Pembimbing Satuan Karya (Ka Mabisaka) Kalpataru, pihaknya mengajak setiap anggota Pramuka, agar menanamkan kesadaran pada diri masing-masing. Apalagi jika tidak kesadaran, untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, di mana di dalamnya tentu termasuk lingkungan alam sekitarnya.
Sebab, dari beberapa definisi lingkungan hidup jika mengacu pada Pasal (1) UU Nomor 39 Tahun 2009, adalah merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan makhluk hidup. ”Khusus yang disebut terakhir tentu saja di dalamnya termasuk manusia dengan berbagai perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri,”tandasnya.
Selebihnya, masih lanjut dia, dalam definisi pasal yang sama tentang UU tersebut bahwa kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia juga merupakan bagian dari definisi UU dimaksud. Sedangkan yang juga tak ketinggalan selain kesejahteraan manusia, masih ada pula makhluk hidup lainnya, dan semua membutuhkan upaya untuk menjaga kelestariannya, dan yang itu menjadi tugas serta kewajiban manusia.
Karena itu, jika kalangan muda yang saat ini masih duduk di bangku beberapa SMA/SMK bergabung dalam Gerakan Pramuka, khususnya dalam Saka Kalpataru tentu pilihan yang tidak keliru. Sebab, mereka akan mengetahui dan memahami masalah lingkungan hidup yang di era globalisasi ini juga sarat dengan berbagai permasalahan, tapi mereka akan bisa banyak belajar tentang permasalahan tersebut kemudian mencari jalan pemecahannya.
Seperti permasalahan klasik yang juga menjadi pencemar ”abadi” lingkungan hidup ini, adalah sampah yang tiap hari dan bahkan tiap menit diproduksi oleh manusia. Akan tetapi barang limbah padat yang ada di dalamnya, tentu termasuk jenis plastik yang tidak pernah bisa terurai justru dibuang di tempat sembarangan.
Dengan demikian, dampak yang ditimbulkan tentu terjadinya pencemaran lingkungan, dan juga masih banyak produk-produk limbah berat lainnya yang membutuhkan perhatian, sehingga kalangan muda perlu diajak bersama-sama untuk memahaminya. ”Dari jumlah 40 personel atau empat sangga anggota Saka Kalpataru yang berpangkalan di DLH, beberapa hari lalu juga kami ajak melihat langsung kondisi TPA sampah di Sukoharjo, Kecamatan Margorejo,”imbuhnya.