SAMIN-NEWS.com, PATI – Barang kali saat awal membuat saluran pembuang (drainase) di sisi pinggir kiri jalur lambat Pati-Margorejo, tidak memperhitungkan kemampuan konstruk penutup bagian permukan saluran pembuang tersebut. Sebab di kira akses menuju jalan tembus ke Desa Dadirejo, Kecamatan Margorejo itu, selamanya hanya merupakan akses jalan menuju areal persawahan desa setempat.
Padahal, sesuai tuntutan kebutuhan terhadap kondisi sekarang akses ruas jalan tersebut justru menjadi pilihan atau alternatif utama oleh para penggunanya dari ruas jalan raya Pati-Kudus yang hendak menuju ke desa tersebut. Bahkan ada pula yang hendak menuju ke ruas jalan provinsi Pati-Purwodadi lewat Dadirejo ke Langenharjo juga di Kecamatan Margorejo, atau sebaliknya.
Dengan demikian, dari pantauan di sepanjang akses ruas jalan tersebut kondisi yang berlangsung sehari-hari, para penggunanya bukan hanya sekadar para pengendara motor, tapi juga roda empat. Bahkan kadang-kadang pula melintas truk bermuatan memilih lewat akses ruas jalan tersebut yang sekarang sudah diperlebar, dan pernah pula tersentuh program TMMD.
Mengingat hal tersebut, papar beberapa pengguna jalan, kondisi bagian atas drainase tersebut memang membutuhkan perhatian dari pihak yang berkompeten. Sebab, dengan kondisi itu drainase menjadi tertutup sehingga bila hujan bagian ujung sisi kiri dan kanan yang notabene adalah jalur lambat Pati-Margorejo memunculkan genangan.
Di sisi lain, kondisi ujung jalan itu juga sering membuat pengguna jalan yang melintas pada malam hari dari Dadirejo setelah lepas dari lampu pengatur lalu lintas, sering dibuat kaget karena lebih-lebih bagi yang tudak biasa melintas di ruas jalan itu. ”Lain halnya pengguna sehari-hari seperti mahasiswa STAI Pati maupun UT SALUT Cempaka, dan Radio Pas FM maupun warga di lokasi perumahan itu sudah terbiasa,”ujar salah seorang di antara mereka, Susilo Adi.
Ditanya dalam kesempatan terpisah berkait hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Arif Wahyudi menyampaikan, bahwa pihaknya sudah menerima informasi itu dari warga. ”Karena itu kami meminta kepada personel Bidang Cipta Karya untuk mengecek ke lokasi,”imbuhnya.