SAMIN-NEWS.com, PATI – Selama ini ruas jalan poros Desa Badegan-Dukuh Jagan, Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, belum bisa lepas dari permasalahan yang merepotkan para pengguna jalan tersebut. Sebab, bila selesai turun hujan deras ruas jalan beraspal itu berubah menjadi jalan berlumpur sebagi dampak dari munculnya genangan air baik dari selatan maupun utara.
Dari dua arah tersebut, masing-masing posisinya lebih tinggi dibanding lokasi yang menjadi pusat sisa endapan lumpur. Lokasi itu, panjangnya tidak kurang dari 300 meter, maka pihak pemerintahan Desa Badegan terpaksa harus mengalokasikan anggaran untuk mengatasi permasalahan akut ini, yaitu dengan membuat saluran pembuang cukup besar dan dalam pada posisi barat jalan.
Berkait dengan hal tersebut, papar Kepala Seksi (Kasie) Jalan Bidang Binamarga DPUTR Kabupaten Pati, Hasto Utomo, pihaknya tentu berterima kasih kepada pihak pemerintahan desa yang juga membantu mencari penyelesaian atas kondisi itu. ”Sebab, tahun ini kami juga sudah melakukan peningkatan ruas jalan tersebut, tapi yang berlokasi di sisi utara,”ujarnya.
Salah satu tujuannya, lanjut Hasto Utomo, adalah untuk mengurangi munculnya endapan lumpur di badan jalan, karena di pinggir ruas jalan tersebut banyak lahan petani yang ditanami ubi kayu. Akan tetapi jarang yang sadar untuk membuat saluran pembuang air hujan, sehingga hal tersebut sering limpas ke badan jalan yang akhirnya juga menyisakan endapan lumpur.
Hanya saja, kondisinya tidak separah akses jalan yang berlokasi di sisi selatan sehingga solusinya saluran pembuang harus dibuat di sisi kiri dan kanan. Akan tetapi yang menjadi kendala, saluran itu juga tidak bisa berakhir tuntas kecuali bisa tembus ke selatan masuk ke dalam alur kali, dan untuk pembuatannya juga memakan biaya besar karena harus menggali tepi jalan, serta memperkuatnya dengan pasangan batu.
Sedangkan kondisi selama ini lokasi yang menjadi tempat genangan lumpur, karena selain posisinya lebih rendah dibanding utara dan selatan juga saluran yang tersedia hanya satu sisi. ”Yakni, di si barat jalan dan yang di sisi timur belum tersedia sehingga air dari jalan dalam posisi yang lebih tinggi semua mengalir turun ke tempat itu,”imbuhnya.