Mahasiswa UMK Ciptakan Teknologi Tepat Guna Pemecah Kulit Ari Kedelai Serta Memanfaatkan Limbah Industri Tempe Menjadi Pupuk Organik

Forum Mahasiswa Islam Universitas Muria Kudus foto bersama dengan pejabat terkait

SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Forum Mahasiswa Islam Universitas Muria Kudus (Formi UMK) terpanggil untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di perindustrian tempe di Desa Hadipolo. Selama ini para pengusaha industri tempe masih menggunakan cara produksi manual, yaitu dengan cara menginjak-injak kedelai sehingga kulit ari kedelai bisa terkupas. Selain itu, para pengusaha industri tempe suka membuang limbah hasil rebusan kedelai secara sembarangan, sehingga membuat air sungai dan lingkungan sekitar menjadi tercemar.

Menurut Muhammad Taufiq, Ketua Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PH2PD), mengatakan “Pada awalnya proses produksi tempe dilakukan secara manual atau dinjak-injak sehingga kurang higienis. Oleh karena itu, Tim PHP2D Formi UMK menciptakan alat tepat guna alat pemecah kedelai ”, jelasnya.

Sehingga nantinya pada saat proses pemisahan kulit ari kedelai dapat mempersingkat waktu produksi yang semula yaitu dengan diinjak-injak yang membutuhkan waktu 15 menit untuk memecahkan 15 kg kedelai atau 60 kg/jam, mesin ini mempunyai kapasitas produksi 300 kg/jam atau dapat meningkatkan kapasitas produksi hingga lima kali lipat.

Kemudian, juga belum ada pengolahan limbah hasil rebusan kedelai di Desa Hadipolo tersebut. Dalam pengolahan limbah hasil produksi tempe, tim kami mengolahnya menjadi POC (Pupuk Organik Cair) yang nantinya hasil limbah tempe tersebut bisa lebih bermanfaat bagi petani sekitar dan menjadi nilai tambahan ekonomis bagi produsen tempe serta yang terpenting yaitu hasil limbah tersebut tidak merusak dan mencemari lingkungan.

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan kegiatan pemberdayaan para produsen tempe dengan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produksi tempe sehingga proses pembuatan menjadi lebih singkat, memberikan pelatihan pengolahan limbah hasil produksi tempe menjadi pupuk organik cair (POC), penggunaan mesin, dan pendampingan dalam pengolahan manajemen usaha, keuangan, dan pemasaran melalui media online.

Adapun tim PHP2D di Desa Hadipolo ini yaitu beranggotakan 14 mahasiswa Universitas Muria Kudus yang tergabung dalam UKM Forum Mahasiswa Islam Universitas Muria Kudus. Berikut nama nama anggota PHP2D di Desa Hadipolo ini :Muhammad Taufiq, Dimas Fandilatul Furqon, Lailatul Musfiroh, Aminatus Syarifah, Ismail Hasan, Rinto Febrilian, Taufiqurrohman, Karuniawan Mahardika, Alfian Ahmad Saputra, Nofia Fransiska, Eva Tri Sholechah, Wahyu Putri Pratiwi, Feti Indriyani, Firda Afita Jihanifa, Firoh.

Previous post Sistem Pengamanan Di Satpas SIM Baru Lebih Canggih, Calo Tak Bisa Masuk
Next post BKPP Pati Pastikan Dua dari Ribuan ASN yang Menerima Bansos

Tinggalkan Balasan

Social profiles