SAMIN-NEWS.com, PATI – Setelah ekskavator yang dikirim pertama, Kamis (2/Desember) lalu mengalami gangguan pada bagian pompa, Jumat (3/Desember) kemarin siang pihak Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUTR Kabupaten Pati, mengirim alat berat yang sama. Dengan demikian, siang hari itu selesai shalat jumat, pelaksanaan perbaikan tanggul alur Kali Masong, di Desa Margorejo, Kecamatan Wedarijaksa yang beberapa waktu lalu bobol di dua lokasi, langsung diperbaiki.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Kepala Desa Margorejo, Roni S STP MH yang juga Sekretaris Kecamatan Wedarijaksa bersama Camat setempat, Eko Purwantoro SSos, menyempatkan diri mengecek langsung ke lokasi. Sedangkan beberapa warga yang harus membantu pelaksanaan perbaikan, selain ikut mempersiapkan dan menata bambu juga menyiapkan tanah liat serta bilik bambu sebagai penguat tanggul yang bobol.
Untuk batang bambu yang disediakan cukup banyak, papar salah seorang warga setempat, Anang, mengingat tanggul yang beberapa waktu lalu bobol dihantam gelontoran air dari hulu terjadi di dua lokasi. ”Masing-masing dengan panjang 10 meter X lebar 4 meter, dan yang satu lokasi lainnya panjang tanggul yang bobol 8 meter X 4 meter,”ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, perbaikan dijadwalkan dalam waktu empat hari harus sudah selesai sehingga di sela-sela itu diharapkan tidak muncul gangguan cuaca ekstrem di kawasan hulu. Jika hal tersebut terjadi, maka alur kali tersebut juga akan mengirimkan gelontoran air cukup besar ke hilir atau ke Kali Simo di pinggir jalan raya Pati-Juwana melalui Kali Bapoh dan Kali Masong, di Desa Margorejo.
Dengan demikian, untuk perbaikan sudah barang tentu tidak sekadar tanggul yang bobol ditutup dengan tanah, melainkan diberikan penguat bawah dari material bambu yang dirangkai sedemikian rupa. Selebihnya juga masih akan diperkuat dengan menutupnya menggunakan bilik bambu, kemudian ditempatkan pula penguat karung plastik berisi tanah liat, barulah dilakukan penataan tanggul yang bobol secara maksimal.
Berkait hal itu, untuk penguat bawah dari batang bambu tentu cukup kuat karena dalam upaya memasukkan potongan bambu menggunakan penekan kelengkapan dari ekskvator sehingga masukknya ke dalam tanah benar-benar maksimal. ”Mudah-mudahan dengan konstruksi penguat bawah ini saat dihantam derasnya gelontoran air dari hulu, tanggul tersebut tidak mengalami bobol lagi,”harap Anang.