SAMIN-NEWS.com, PATI – Gelombang besar saat musim angin barat seperti sekarang, mengharuskan para nelayan dengan fasilitas alat tangkap perahu cukrik dituntut ekstra hati-hati serta tetap waspada. Sebab, ancaman gelombang laut maupun ganasnya badai yang menyebabkan terjadinya kecelakaan para nelayan setiap saat bisa terjadi dan tak bisa dihindari.
Sebagaimana peristiwa kecelakaan laut di perairan Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti pun kembali terjadi, Sabtu (15/Januari) 2022 lalu. Korbannya adalah seorang nelayan pencari/penangkap rajungan, warga Desa Jepat Kidul, Kecamatan Tayu, Sutono.
Karena itu, papar Koordinator Tim SAR Tunggulwulung yang bermarkas di pingggir kawasan Pantai Banyutowo, Mbah Ali alias Mbah Anggur, begitu menerima informasi dari laut atas musibah tersebut pihaknya segera mengerahkan personel anggotanya untuk terjun dan memantau kawasan pantai. ”Sebab, gelombang besar di laut tersebut biasanya juga begitu cepat menerpa kawasan tersebut,”ujarnya.
Akan tetapi, lanjutnya, selang beberapa lama sejak terjadinya musibah itu, beredar informasi bahwa perahu yang mengalami kecelakaan dihantam gelombang tersebut diawaki oleh dua orang, yaitu Sunoto dan seorang temannya. Akan tetapi, begitu pencarian di laut oleh sesama teman nelayan berhasil menemukan yang bersangkutan bisa dipastikan, yaitu dia melaut untuk menangkap rajungan dilakukan seorang diri.
Dengan demikian, perahu nelayan yang mengalami kecelakaan di laut tersebut hanya diawaki satu orang atau korban sendiri. Ditemukannya korban dalam keadaan selamat akhirnya ditindaklanjuti dengan pencarian perahu dan alat tangkap rajung miliknya, sehingga sejumlah teman nelayan pun kembali ke laut.
Hal tersebut dilakukan Minggu (16/Januari) 2022 kemaring, sehingga akhirnya berhasil menemukan alat tangkap yang bernama ”bobo” khusus untuk menangkap rajungan. ”Akan tetapi perahu dengan mesin tempel milik Pak Sutono tidak berhasil ditemukan dalam musibah kecelakaan di laut tersebut,”imbuh Mbah Ali.