SAMIN-NEWS.com, PATI – Jika ada pihak yang tidak menghargai sebuah proses untuk sebuah pembangunan Pasar Rakyat di Kayen APBN Tahun 2021, merecokinya dengan pemberitaan bahwa paket pekerjaan tersebut tidak sesuai spek. Padahal, setelah paket pekerjaan yang menelan biaya mencapai Rp 2,8 miliar itu justru ditetapkan oleh Kementrian Perdagangan RI sebagai konstruksi bangunan pasar percontohan se-Indonesia.
Sebab, konstruksi bangunan pasar yang lebih banyak menggunaan material besi dan baja tersebut dilakukan pemeriksaan secara fisik oleh pihak yang berkompeten di lapangan, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sama sekali tidak ditemukan adanya penyimpangan. Jangan penyimpangan yang disebut-sebut tidak sesuai spek itu yang bagian mana, ternyata berita tersebut tanpa menyajikan data dan fakta yang sebenarnya.
Dengan demikian, secara sepihak tidak langsung telah menghakimi bahwa antara konsultanan pengawas, pengawas internal, dan rekanan pemenang tender paket pekerjaan itu telah bersekongkol melakukan penyimpangan. Apalagi, bahwa pembangunan pasar tersebut untuk konstruksi bawah tidak menggunakan pasangan batu kali, seperti membuat fondasi rumah tinggal saja.
Karena itu, papar salah seorang personel pengawas lapangan Bidang Pengelolaan Pasar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Widyo, jika pihak-pihak yang memang tidak tahu proses awal pelaksanaannya, maka lebih baik bertanya, jangan menyimpulkan. ”Akan tetapi, dalam permasalahan tersebut, semua pihak dipersilakan untuk melihat dan mengeceknya langsung,”tandasnya.
Jika yang dipermasalahkan, karena bagian konstruksi bawah bangunan pasar rakyat ini tidak memenuhi spek, karena tidak menggunakan pasangan fondasi batu kali, sebagai pengawas internal justru membenarkan. Sebab, spek konstruksi bawah memang bukan diperkuat dengan konstruksi pasangan fondasi seperti orang sedang membangun rumah.
Dasar perhitungannya, konstruksi pasar tersebut semuanya menggunakan konstruksi baja mulai dari semua tiang hingga kap/kuda-kuda semua dari baja. Karena itu, sesuai spek perencanaan dari awal untuk titik-titik lubang sebagai dasar penempatan tiang didahului dengan penanaman material yang disebut tiang pancang dengan panjang masing-masing 6 meter.
Dari perencanaan struktur kondisi bawah seperti itu, tentu fondasinya tidak menggunakan material batu kali melainkan dengan sistem fondasi cakar ayam. Akan tetapi, sebelum bagian tersebut dikerjakan, maka spek dari perencanaan bahwa semua titik-titik peletakan konstruksi tiang bagian bawahnya diperkuat dengan tiang pancang yang ditanam dalam tanah mencapai 6 meter.
Setiap kali selesai menanamkan tiang pancang tersebut, kemudia bagian permukaan tanah kembali digali untuk lubang fondasi cakar ayam dengan kedalaman 150 cm. ”Dengan konstruksi fondasi cakar ayam yang diperkuat dengan tiang pancang, maka konstrukisi bawah tersebut sebagaimana layaknya konstruksi untuk bangunan lebih dari satu lantai,”tandasnya.