SAMIN-NEWS.com, JEPARA – Saat berlangsung pameran Patung Meluar Batas, di Waroeng Mas Jinggo, Jinggotan, Kecamatan Kembang, Jepara, Sabtu (8/Januari) malam (nanti) malam, akan berlangsung suatu gelaran pertunjukan tidak lazim. Sebab, pertunjukan tersebut sebelumnya memang belum pernah ada, dan baru kali pertama digelar oleh seniman di Jepara.
Pertunjukan tersebut, papar Direktur Gandrung Production yang menggelar pameran itu, Didin Ardiansyah SSn, tim produksi mencoba merespons style karya seniman Dwik Tunggak. Tentu saja dengan kreasi kemasan acara baru yang belum pernah ditampilkan sebelumnya.
Salah satu tampilan itu, lanjutnya, adalah tampilan dalang Ki Hendro Suryo Kartika SSn yang biasanya tampil mendalang dengan memainkan wayang kulit menggunakan layar/geber, kali ini akan tampil beda. Yakni, yang bersangkutan mengganti layar atau geber itu dengan bentangan kain kanvas dan wayangnya dari kuas serta cat. Saat mendalang itulah, ia akan melukiskan perjalanan lakon.
Dalam kesempatan mendalang tersebut, dalang yang juga Ketua Pepadi Jepara ini akan membawakan lakon Jati Diri. Lakon itu mengisahkan tentang Dewa Amral yang sedang mengamuk, karena kehilangan pusakanya, sehingga khayangan semula tentram menjadi berguncang. Karena itu, Batara Guru memanggil Penasihat Khayangan, Narada.
Hanya saja menurut Ki Lurah Semar, sebenarnya pusaka Dewa Amral tidak hilang tapi masih tersimpan pada diri dewa itu, sehingga untuk mencarinya ia pun harus bertapa mematung. Dengan dibantu Batara Guru, Dewa Amral akhirnya disabda menjadi patung (primitif), agar tidak diganggu orang. ”Dalam bertapa tersebut, Dewa Amral harus mematikan raga dan hawa nafsunya.”
Semantara Facrudin yang akrab disapa Kang Brodin, akan tampil membacakan puisi dongeng berkolaborasi dengan anak-anak kampung. Selain itu juga ada ”live performance” Ramesty.
Direncanakan pembukaan Pameran Patung Meluar Batas karya para seniman Dwik Tunggak ini akan dibuka oleh seniman sepuh, H Achmad yang selama ini mendedikasikan seni untuk masyarakat. Ia seniman tulen yang selama hidupnya konsisten melakukan kegiatan kesenian, dan sudah dipersembahkan sebagai pelayan masyarakat mulai seni pedalangan, pranata cara, teater, musik, lukis, dan bahkan budaya Jawa.
Sebelum Pameran Patung Meluar Batas yang digelar mulai 8 s/d 30 Januari 2022, telah dibuka dengan Monolog ”Para Ruh” yang juga digelar di Waroeng Mas Jinggo, Sabtu(1/Januari) 2022 lalu. Dalam gelaran tersebut menampilkan budayawan M Iskak Wijaya.
Dalam rangkaian acara Pameran Patung Meluar Batas tersebut juga akan digelar berbagai acara, di antaranya Fashion Show Kolaboratif dan Foto Hunting Model, diskusi budaya Neo Primitifisme. Selebihnya juga diselenggarakan workshop penulisan budaya dan sejarah lokal, worshop menulis bagi pelajar, serta pentas musik keroncong.
Untuk Pameran Patung Meluas Batas ini juga terbuka bagi masyarakat luas. Sehingga para pelajar pun jangan melewatkan kesempatan tersebut untuk mengunjunginya.