Rekanan Paket Pekerjaan Bendung Blado Tetap Kesulitan Membuang Tanah Galian

Tanah galian yang masih menumpuk di hilir Bendung Blado, di Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo (atas) dan konstruksi bendung yang tinggal finishing setelah diberikan perpanjangan waktu (bawah).(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Sebagaimana diprediksi sejak awal dimulainya pelaksanaan paket pekerjaan Bendung Blado, di Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo. Yakni, terlalu banyak dan menumpuknya tanah galian hasil penggalian di titik lokasi bendung, baik di bagian hulu maupun hilir sehingga sampai sekarang masalah tersebut belum terpecahkan.

Di sisi lain, pelaksanaan paket pekerjaan tersebut tidak terlalu lama lagi akan segera berakhir, maka diharapkan jika ada pihak yang membutuhkan tanah galian tersebut bisa menghubungi pelaksana lapangan rekanan yang bersangkutan. Hanya saja, jika akhirnya membutuhkan tanah galian tersebut disyaratkan untuk mengajukan permohonan lewat surat kepada pihak Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Kabupaten Pati.

Hal itu dibenarkan oleh pelaksana lapangan rekanan yang bersangkutan, Tari, ketika ditanya berkait hal tersebut, di mana sampai saat ini masih mencari upaya, bagaimana caranya bisa membuang tanah galian yang cukup banyak tersebut. ”Jika dihitung berdasarkan ukuran kubikasi untuk dianggut dengan ”dump truck” , paling tidak masih ada sebanyak 60 unit,”ujarnya.

Bagian pekerjaan paket Bendung Blado yang sampai saat ini masih harus dituntaskan, adalah pemasangan sayap hulu dan hilir kiri yang dilanjutkan dengan pembuatan intek (atas) dan saluran sisi kiri bendung (bawah).(Foto:SN/aed)

Terlepas dari hal tersebut, lanjutnya, bagi pihaknya yang penting tanah galian itu saat pekerjaan selesai sudah bersih dari lokasi, utamanya yang di kawasan hilir. Sebab, tidak mungkin pihaknya bisa membuang tanah galian tersebut ke areal atau di jalan pinggir jalan akses petani ke sawah, sehingga satu-satunya jalan memang harus diangkut ke luar.

Untuk keperluan tersebut, paling tidak membutuhkan waktu tidak kurang dari 3 hari sehingga bagi warga yang membutuhkan bisa mengangkutnya sendiri. Akan tetapi, agar tidak memunculkan kesan pihaknya menjual tanah galian, warga bisa mengajukan permohonan ke Bidang SDA DPUTR Kabupaten Pati.

Sedangkan bantuan yang bisa diberikan saat pengangkutan tanah galian dari lokasi, adalah alat berat jenis ekskavator. ”Alat itu akan membantu menaikkan tanah galian tersebut ke atas ‘dump truck’,  tapi mulai pengambilan belum bisa sekarang paling dua atau tiga hari lagi,”imbuhnya.

Previous post DLH Pati Punya Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3
Next post Gus Halim Minta Desa Ciptakan Ruang Aman bagi Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan

Tinggalkan Balasan

Social profiles