Menghapus ”Image” Pati Sebagai Pusat Prostitusi, Ya Bongkar Bangunan di Kompleks LI

SAMIN-NEWS.com, DITEMUI dan ditanya saat berada di tengah-tengah suasan pembongkaran dan perataan bangunan di Kompleks Lorong Indah (LI), di Dukuh Bibis, Desa/Kecamatan Margorejo yang sudah beberapa bulan lalu ditutup sebagai tempat prostitusi, Wakil Bupati Saiful Arifin (Safin) menegaskan. Yakni, bahwa apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati itu, sudah sesuai kesepakatan bersama.

Apalagi, lanjutnya, tahapan demi tahapan sebelum dilakukannya pembongkaran juga sudah ditemuhi sesuai prosedur, sehingga sudah semestinya jika hari ini tiba saatnya pelaksanaan eksekusinya. Sebab, untuk menghapus ”image” bahwa Pati adalah sebagai pusat prostitusi, termasuk keternalannya di dunia maya, maka pembongkaran bangunan di kompleks LI harus dilakukan.

Hal tersebut merupakan salah satu cara yang harus dilakukan, agar permasalahan yang sangat membebani bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati ini segera bisa terurai dan diatas. ”Berlangsungnya praktik-praktik prostitusi ini, tentu tidak lepas dari masalah moralitas sehingga permasalahan tersebut memang kembali kepada diri masing-masing ujarnya.

Akan tetapi, lanjutnya, jika hal tersebut sudah membebani dan menimbulkan permasalahan bagi pihak lain, tentu saja masalah tersebut tak bisa hanya sebagai urusan pribadi. Salah satu upaya untuk menghapus ”image” Pati sebagai pusat prostitusi memang bagian sebagai tempat berlangsungnya usaha tersebut harus ditutup dan ditiadakan.

Ketika diingatkan, bahwa pekerjaan rumah (PR) pihaknya pascapembongkaran bangunan di LI masih ada juga yang harus dituntaskan. Saiful Arifin pun akan berupaya semaksimal mungkin, jika hal tersebut menyangkut keberadaan bangunan tersebut di lokasi lain, meskipun letaknya di pinggir jalan raya, seperti di Kampung Baru (KB), selain harus ditutup, tentu serta merta tidak harus dibongkar.

Sebab, bangunan yang ada juga digunakan sebagai tempat tinggal, tapi kembali lagi permasalahan yang mendasar tentang praktik prostitusi di Pati memang harus dihapus. ”Kami menyadari, jika dalam praktik tersebut masih ada tawaran dan yang membutuhkan memang bukan pekerjaan gampang, maka kami mengajak seluruh masyarakat Pati, untuk tidak memberikan toleransi berlangsunya praktik prostitusi,”tandasnya.

Previous post PCNU dan PDM Pati Tak Keberatan Pesantren juga Dibongkar
Next post Grobogan Dirikan Sentra Vaksinasi Sediakan 5 Ribu Dosis

Tinggalkan Balasan

Social profiles