Saat Terjun di Lokasi Bencana; Relawan Tunggul Wulung Harus Berpindah Memakamkan Jenazah Covid-19

Tim relawan Tunggul Wulung yang bermarkas dikawasan pantai Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti saat terjun di lokasi bencana angin puting beliung, di Desa Tayu Wetan, Kecamatan Tayu, Selasa (22/Februari 2022 kemarin.(Foto:SN/dok-tim)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Naluri untuk bersiap siaga dan selalu waspada memang dibutuhkan bagi relawan bencana yang sekaligus sebagai tim SAR, seperti Relawan Tunggul Wulung yang bermarkas di kawasan pantai Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti. Sejak Senin (21/Februari) 2022 relawan yang bersaangkutan sudah harus menerjunkan personel anggotanya ke lokasi bencana angin puting beliung, di Desa Tayu Wetan, Tayu Kulon, Keboromo, dan Sambiroto, Kecamatan Tayu.

Mengingat kedatangan tim di lokasi bencana pada siang hari, atau beberapa saat setelah terjadinya musibah bencana tersebut pukul 12.00, maka hari itu apa yang dikerjakan di antaranya memotong atau menyingkirkan pohon yang tumbang belum tuntas. Karena itu, hari kedua pascamusibah tersebut, Tim Tunggul Wulung harus kembali ke lokasi melanjutkan apa yang sudah dikerjakan sehari sebelumnya, sehingga saat sebelum berangkat meninggalkan markas memang harus menyiapkan personel yang diterjunkan ke lokasi.

Berkait hal tersebut, papar Koordinator Relawan Tungggul Wulung, Mbah Ali alias Mbah Anggur seperti mendapat firasat bahwa hari kemarin itu di wilayah Pati utara akan berlangsung pemakaman jenazah yang meninggal karena positif terpapar Covid-19. ”Karena itu, personel yang kami berangkatkan harus membawa Alat Pelindung Diri (APD) untuk pemakaman jenazah, sehingga jika harus melaksanakan tugas itu pun sudah siap,”ujarnya.

Menunggu kedatangan jenazah di Tayu, tapi jenazah seorang laki-laki warga Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso Pati yang harus dimakamkan dengan standar protokol Covid-19.(Foto:SN/dok-tim)

Ternyata benar, lanjut Mbah Ali, tengah hari, pihaknya mendapat perintah dari Koordinator Pemakaman BPBD Kabupaten Pati, untuk persiapan melaksanakan tugas pemakaman jenazah seorang laki-laki, warga Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso. Almarhum yang tergolong masih berusia muda, karena di bawah 30 tahun itu meninggal karena positif terkonfirmasi Covid-19.

Sebelum meninggal,  almarhum sudah dirawat di RSUP Dokter Kariadi Semarang dengan keluhan saat masuk adalah gagal ginjal. Karena wilayah Kecamatan Margoyoso adalah menjadi bagian dari wilayah Pati utara, maka zonasi pelaksanaan pemakaman jenazah standar protokol Covid-19 menjadi tugas dari Tim Relawan Tunggul Wulung.

Setelah selesai bergotong-royong bersama jajaran TNI/Polri di lokasi bencana, maka siang itu juga ia bersama timnya tidak kembali ke markas, melainkan menunggu berita lebih lanjut di Tayu. Akan tetapi kabar terakhir dari Desa Bulumanis Kidul, bahwa jenazah baru sampai di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB, akhirnya kami harus kembali dan menunggu di markas,”imbuhnya.

Dengan dimakamkannya satu jenazah yang meninggal karena positif terkonfirmasi Covid-19, maka berdasarkan pantauan ”Samin-News” dalam seharian atau Selasa (22/Februari ) 2022 kemarin, di Pati hanya berlangsung dua pemakaman jenazah standar protokol Covid. Masing-masing pagi hari pemakaman mandiri jenazah seorang perempuan di Desa Srikaton, Kecamatan Kayen dan berikutnya, jenazah seorang laki-laki, warga Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso.

Previous post E-Koran Samin News Edisi 22 Februari 2022
Next post Pagi Sampai Sore Ini; Pati Memakamkan Lima Jenazah Standar Protokol Covid-19

Tinggalkan Balasan

Social profiles