Terkait Klaim Ponpes, GP Ansor Sebut Jangan Dijadikan Tameng Pembongkaran LI

SAMIN-NEWS.com, PATI – Ketua GP Ansor Pati, Itqonul Hakim menyatakan bangunan di kompleks LI yang dirobohkan pemerintah yang diklaim pihak tertentu sebagai pondok pesantren (Ponpes) adalah bukan demikian adanya. Tetapi, dia menilai justru bangunan yang diklaim Ponpes itu sebuah bangunan bertingkat dengan kamar-kamar identik dengan praktik bilik yang digunakan untuk prostitusi.

“lha wong banyak alat kontrasepsi kita temukan di lokasi kok, kan saya ada di lokasi dari awal hingga selesai pembongkaran,” katanya saat berbincang dengan Kabid IKP Diskominfo Pati, Endah Murwaningrum yang juga di lokasi pembongkaran LI, Kamis (3/2/2022).

Di lokasi tersebut, pihaknya membenarkan memang terpampang plang pondok juga foto-foto kyai khos. Akan tetapi, berdasarkan data yang valid disebutkan bahwa plang pondok pesantren itu baru dipasang setelah Pemda memutuskan kebijakan pembongkaran kawasan prostitusi LI.

Berdasarkan hal itu, Itqon menambahkan atas dasar ini PCNU dan GP Ansor menyimpulkan ada oknum yang mau bermain-main dengan menggunakan Pesantren sebagai tameng untuk menghindari proses penertiban lokalisasi.

“Na’udzubillah jika ada manusia yang tega menggunakan pesantren sebagai tameng atau bamper prostitusi atas nama pesantren,” jelas Itqon.

Berdasarkan pengalaman pribadi yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan pesantren, membuat dirinya paham betul kehidupan di lingkungan pesantren sebenarnya.

“Saya ini lahir di lingkungan pesantren, belajar juga di pesantren, pulang pun tinggal di lingkungan pesantren, jadi faham betul dengan pesantren, dan dipastikan kawasan LI itu tidak ada pesantren, adanya prostitusi yang nyamar jadi pesantren, biar tidak dirobohkan oleh Pemda, bahaya kan,” tambahnya.

Dia mengungkapkan PCNU dan GP Ansor Pati mengapresiasi langkah tegas Pemda terkait pembongkaran kompleks LI. Ini semacam kado yang istimewa tepat di tangal 1 Rajab atau di tahun 2022 ini.

Untuk diketahui, pembongkaran bangunan yang selama ini dijadikan tempat prostitusi di Kabupaten Pati setelah peringatan ketiga berakhir pada 31/01/2022 berjalan dengan lancar dan kondusif, semua bangunan dirobohkan oleh alat berat yang sudah disiapkan dan diiringi penjagaan ketat oleh petugas gabungan.

Previous post Moeldoko Ajak Koalisi Sipil dan Akademisi Sempurnakan RUU TPKS
Next post Jumat Hari Ini; Dewa Dapur Kembali ke Bumi

Tinggalkan Balasan

Social profiles