SAMIN-NEWS.com, SURABAYA – H Fatchuddin Rosydi sah dipilih sebagai Ketua Umum DPP APTRI periode 2022-2027 dalam Musyawarah Nasional (Munas ke 2 di Hotel Best Western Papillio Surabaya yang berakhir, Sabtu (19/Maret) 2022 lalu. Dalam kesempatan tersebut juga untuk kali pertama ketua umum yang terpilih langsung dikukuhkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Endar Parawansa.
Bersamaan dengan itu, kutip salah seorang pengurus terpilih lainnya, H Adjie Sudarmadji. Ketua Dewan Pembina DPP APTRI, HM Arum Sabil berpesan kepada Ketua Umum yang baru, agar organisasi tersebut benar-benar dapat menjadi wadah aspirasi dan terus hadir untuk kepentingan para petani. Dengan demikian, tidak perlu terlalu memikirkan struktur keorganisasiannya.
Pimpinan yang baru, lanjutnya, harus terus menjalin komunikasi dan kedekatan dengan semua pihak, seperti pemerintah, mitra pabrik gula, pedagang maupun petani. Selain itu juga dijelaskan, mengenai pentingnya seni komunikasi yang baik bagi seorang pimpinan.
Tujuan dari semua itu tak lain, agar bisa saling memuliakan karena organisasi tersebut harus bisa menjadi tempat untuk saling bersinergi dengan semua pihak yang terkait dengan pertanian tebu. ”Saya berharap kepada pengurus baru, agar bisa membangun komunikasi kerjasama yang baik, mengingat petani tebu itu tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus bekerjasama dengan pabrik gula,”ujarnya.
Karena itu, masih sebagaimana dikutip H Adjie Sudarmadji, atas pesan-pesan Ketua Dewan Pembina HM Arum Sabil. Yakni, organisasi ini harus bisa bekerjasama dengan pemerintah, serta menjembatani dan menjalin komunikasi yang baik dengan para pedagang.
Sementara itu, Ketua Umum DPP APTRI yang baru, H Fatchuddin Rosydi mengucapkan terimakasih kepada seluruh DPP APTRI yang telah mempercayainya untuk memimpin selama lima tahun ke depan. Ia juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran seluruh DPP APTRI yang hadir dalam pengkukuhannya, sekaligus mendengar arahan Ibu Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, Fatchuddin Rosydi menjelaskan beberapa program yang akan dilaksanakan ke depannya. Ia pun menyebutkan bahwa Munas ke 2 ini berjalan lancar, dari mulai pemilihan pengurus hingga dikukuhkannya oleh Gubernur Jawa Timur.
Selebihnya adalah rekom kepada pada pemerintah pusat, adalah pabrik gula BUMN yang tidak beroperasi harus bisa dioperasikan. Akan tetapi dengan catatan, harus disertai revitalisasi pabrik dan teknologi terkini, agar efisien. ”Program andalan kami bersama kawan-kawan adalah melakukan pendekatan terus menerus kepada pemerintah agar mendapat porsi yang baik untuk para petani tebu,”imbuhnya.