SAMIN-NEWS.com, PATI – Pihak pengelola Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo yang sekarang di bawah koordinasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati. Untuk menciptakan kawasan lokasi itu tetap hijau dan rimbun, maka upaya menanam pohon peneduh di lokasi tersebut tetap harus dilakukan.
Hanya saja, saat ini turunnya curah hujan mulai berkurang tapi harapannya untuk tanaman yang sudah mulai ditanam masih bisa tumbuh maksimal. Sebab, upaya itu untuk mengganti banyak tanaman yang sudah berumur dan tidak mampu lagi berkembang, karena pertumbuhannya sejak awal memang tidak bisa maksimal.
Salah satu contoh, oleh Kepala Seksie (Kasie) Kebersihan Bidang Kebersihan dan Persampahan, Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Sukarso, adalah jenis tanaman jenis glodok pecut. Menurut informasi, pohon penghijuan itu ditanam hampir lima tahun tapi pertumbuhannya tidak bisa maksimal.
Khusus jenis tanaman itu, untuk saat ini tetap dipertahankan dengan harapan suatu saat tumbuhnya bisa lebih maksimal sampai tinggi menjulang. ”Sedangkan yang berkait dengan pohon buah-buahan yang tidak produktif memang lebih baik bisa diupayakan untuk digantikan tanaman lain, di antaranya adalah pohon buah sukun,”ujarnya.
Adapun tanaman yang saat ini sudah siap untuk tanam, lanjutnya adalah tanaman peneduh jenis sengon dengan jumlah seluruhnya mencapai 1.000 batang. Harapannya, pelaksanaan tanamnya di lokasi maksimal selama sepekan, sehingga di mana terdapat lahan yang memungkinkan untuk ditanami tetap akan ditutup dengan penanaman pohon tersebut.
Dipilihnya tanaman jenis itu, selain mudah tumbuh juga mempunyai nilai ekonomi tidak saja batangnya bisa dijual setelah cukup umur, tapi juga daunnya bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Utamanya pada musim kemarau saat rumput sulit didapatkan, maka daun sengon bisa sebagai pilihan untuk pakan hijau-hijuan, sehingga bisa ikut membantu pemilik ternak.
Syaratnya, sepanjang pengambilan hanya dilakukan pada bagian ranting yang terdapat daun lebat hal itu tentu tidak merusak. Lain halnya, jika cara pengambilan daun pohon untuk pakan ternak dengan cara dipotong batang pohonnya, hal itu jelas merusak sehingga cara-cara seperti itu kalau bisa jangan dilakukan.
Sebab, pihaknya memilih tanaman sengon karena daunnya yang berada pada ketinggian juga masih bisa dijangkau oleh alat yang terbang dan berkumpul di helai daun-daun pohon sengon. ”dari hasil pencermatan di lokasi, ternyata untuk ditanami pohon buah-buahan tidak bisa tumbuh maksimal kecuali pohon pisang,”imbuhnya.