Kondisi Hilir Alur Kali Simo di Juwana Semakin Memprihatinkan

Kondisi hilir alur Kali Simo di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana yang kian hari semakin memprihatinkan karena selain dangkal juga ditumbuhi semak belukar.(Foto:SN/aed)
Kondisi hilir alur Kali Simo di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana yang kian hari semakin memprihatinkan karena selain dangkal juga ditumbuhi semak belukar.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Kurangnya pihak yang berkompeten terhadap kondisi kawasan hilir alur Kali Simo yang melintas di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, menjadi kondisi alur kali tersebut kian hari semakin bertambah memprihatinkan. Selain  dangkal tak terpelihara juga ditumbuhi tumbuah liar dan semak belukar, sehingga memunculkan kondisi lingkungan yang kumuh.

Apalagi, sikap warga yang sudah tidak lagi menaruh kepedulian juga selalu membuang sampah di dalamnya, sehingga hal tersebut tampak terlihat jelas dari pinggir jalan raya nasional Juwana Pati. Tepatnya, jika dilihat dari atas jembatan GT sisi barat hendak keluar maupun masuk ke Juwana.

Jika pihak yang berkompeten beralasan tidak ada akses jalan untuk menerjunkan alat berat ke lokasi, agar bisa melakukan pemeliharaan alur kali tersebut tentu tidak beralasan. ”Kalau hanya menerjunkan ekskavator ukuran kecil untuk membersihkan semak-semak di alur kali itu tetap bisa,”ujar salah seorang warga yang namanya minta disebut sebagai Jasmani.

Selain semak belukar, warga pun membuang sampah di alur kali yang tak terpelihara tersebut.(Foto:SN/aed)
Selain semak belukar, warga pun membuang sampah di alur kali yang tak terpelihara tersebut.(Foto:SN/aed)

Untuk mengangkut ekskavator ukuran kecil, lanjut orang tersebut, bisa dilakukan lewat Desa Mintomulyo juga di Kecamatan Juwana. Tepatnya, desa tersebut berada di sebelah barat Doropayung, sehingga dari desa itu bisa memutar mendekat alur kali yang muaranya berada di alur Kali Juwana, sehingga alat itu tetap bisa leluasa beroperasi.

Di sisi lain, Kepala Desa Doropayung, Legianto bermaksud mengerahkan warga untuk melaksanakan pekerjaan pada karya berbayar. ”Sumber danaya berasal dari alokasi dana desa (ADD),”ujarnya.

Ketika hal tersebut ditanyakan kepada Camat Juwana, Sunaryo, ADD itu hanya bisa digunakan jika pekerjaan yang dilaksanakan berkait dengan desa yang bersangkutan. ”Karena alur Kali Simo itu kewenangan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana, maka terlebih dahulu harus mendapat izin dari pihak yang berwenang itu,”imbuhnya.

Keluarga besar Pati Bumi Mina Tani (PBMT) yang bergabung dalam WA grup, saat melakukan persiapan pembagian takjil di Alun-alun Simpanglima Pati.(Foto:SN/dok-pbmt) Previous post Pembagian Takjil Berkah PBMT di Hari-hari Terakhir Ramadhan
Next post Banyak Alur Kali di Pati Menjadi Tempat Pembuangan Sampah ”Abadi”

Tinggalkan Balasan

Social profiles