SAMIN-NEWS.com, PATI – Memasuki pekan ketujuh sejak dilaksanakannya paket pekerjaan kolam tambat kapal lanjutan, kini sudah memasuki tahapan pekerjaan pembuangan tanah hasil pengerukan dari dalam kolam. Untuk lokasi pembuangan tanah tersebut, hanya berjarak tidak lebih dari 100 meter dari lokasi paket pekerjaan itu, sehingga tiap ”dump truck” pengangkut dalam bekerja bisa lebih maksimal.
Pelaksana lapangan rekanan yang bersangkutan, Abdul Kholiq, ketika dihubungi membenarkan, bahwa tahapan pelaksanaan pekerjaan ini sudah saatnya mengusung/memindahkan tanah hasil dari galian dalam kolam ke lokasi pembuangan. Karena itu, tiga alat berat jenis ekskavator, dua di antaranya ”lengan panjang” langsung dikerahan, dan satu ekskavator biasa.
Hal tersebut masih ditambah satu ekskavator biasa lainnya, khusus bertugas untuk menata tanah galian di lokasi pembuangan yang sudah dimulai, Senin (18/April) 2022 hari ini, dan hari-hari berikutnya. ”Khusus untuk akskavator ‘lengan panjang’ menurut rencana hari ini juga akan didatangkan lagi, dan sudah barang tentu lengkap dengan ponton penyangganya,”ujanya.
Akan tetapi, lanjutnya, untuk sementara hari ini ”dump truck” yang dikerahkan baru tiga unit, dan jika nanti sudah ada penambahan ekskavator maka kendaraan pengangkut juga akan ditambah lagi, sehingga tanah galian yang harus dibuang dari kolam benar-benar maksimal. Dengan tiga ”dump truck”, untuk sementara dipastikan cukup mampu membuang tanah galian yang sudah dikeruk dan ditumpuk beberapa hari terakhir ini.
Perhitungannya, karena tiap satu ”dump truck” dalam satu hari bekerja rata-rata maksimal bisa membuang tanah hasil galian sebanyak 30 rit. Sehingga dengan tiga kendaraan pengangkut, paling tidak dalam satu hari berhasil dibuang 120 rit, karane jarak dari lokasi kolam ke tempat pembuangan di tanah kosong yang disediakan cukup dekat.
Dengan demikian, untuk sementara pada tahap awal pembuangan ini juga belum banyak membutuhkan banyak ”dump truck” pengangkut tanah galian. ”Sebab, untuk manuver kendaraan pengangkut tersebut juga masih terbatas, karena pembuangan baru untuk satu lokasi yang masih terdapat kubangan air,”imbuhnya.