Rekanan Paket Peningkatan Ruas Pati-Gabus Disarankan Tidak Menata Bahu Jalan

Pelaksanaan paket pekjerjaan peningkatan ruas jalan Pati-Gabus yang baru memasuki tahap pembetonan sepanjang 400 meter dari Desa Banjarsari ke Genpolsari, Kecamatan Gabus.(Foto:SN/aed)
Pelaksanaan paket pekjerjaan peningkatan ruas jalan Pati-Gabus yang baru memasuki tahap pembetonan sepanjang 400 meter dari Desa Banjarsari ke Genpolsari, Kecamatan Gabus.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Pihak pengawas lapangan dari Bidang Binamarga DPUPR Kabupaten Pati, memberikan saran dan masukan kepada rekanan yang saat ini tengah melaksankan paket pekerjaan peningkatan ruas jalan Pati-Gabus. Tahapan pekerjaan itu sekarang baru pembetonan di satu sisi kanan (barat) atau sebagian badan jalan, sepanjang 400 meter dari Desa Banjarsari ke Gempolsari, Kecamatan Gabus.

Untuk menunggu sampai rigid beton itu cukup sehingga bisa melanjutkan pembetonan yang satu sisi (timur), rekanan bermaksud menata bahu jalan yang tidak ditingkatkan dengan konstruksi rigid beton, melainkan cukup dengan pelapisan aspal. Dengan demikian, lebar badan jalan tersebut tidak selebar dengan lebar rigid beton mencapai 6 meter, melainkan hanya 4,5 meter.

Jika lebar jalan beraspal itu terlebih dahulu dilakukan penataan bahu jalan, baik sisi kiri dan kanan masing-masing satu meter, papar salah seorang pengawas lapangan dari Bidang Binamarga, Samijan, hal itu terlalu riskan dan akan mempercepat terjadinya kerusakan konstruksi bahu jalan itu. ”Kendati bahu jalan itu dari beton lebar satu meter, tapi ketebalannya hanya 12 cm,”ujarnya.

Akses ruas jalan Pati-Gabus, di Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus yang peningkatannya menggunakan pelapisan aspal, bukan rigid beton seperti ditiga lokasi lainnya.(Foto:SN/aed)
Akses ruas jalan Pati-Gabus, di Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus yang peningkatannya menggunakan pelapisan aspal, bukan rigid beton seperti ditiga lokasi lainnya.(Foto:SN/aed)

Dengan demikian, lanjutnya, jika bahu jalan dikerjakan sekarang maka hal itu dikira pengendara/pengguna jalan mempunyai konstruksi cukup kuat, sehingga akan dimanfaatkan untuk lewat. Sehingga akan menjadi tumpuan kendaraan roda empat, termasuk yang bermuatan berat, dan akibatnya bahu jalan itu akan rusak karena badan jalannya belum diperkuat dengan aspal atau masih dalam kondisi rusak.

Atas kondisi tersebut, maka para pengendara roda empat tetap akan memilih untuk melintas di bahu jalan yang terlihat sudah diperkuat dengan konstruksi beton. Jika hal itu berlangsung tiap hari, risiko yang muncul adalah mempercepat terjadinya kerusakan bahu jalan kecuali badan jalan sudah diperkuat dengan lapisan aspal, maka kendaraan roda empat yang melintas tetap akan memilih lewat di atasnya.

Karena itu, pihaknya memberikan saran dan masukan, agar selama menunggu umur beton untuk bisa melanjutkan pekerjaan berikutnya, lebih baik rekanan menata bagian badan jalan yang masih rusak untuk lebih kuat dengan pemadatan material. ”Jika hal tersebut dilakukan, paling tidak para pengguna jalan yang melintas bisa sedikit lebih nyaman, termasuk saat Lebaran nanti,”imbuh Samijan.

 

Previous post Tidak Ada Penyerobotan Tanah Milik SDA DPUPR di Desa Guyangan
Next post E-Koran Samin News Edisi 16 April 2022

Tinggalkan Balasan

Social profiles