SAMIN-NEWS.com, PATI – Pekerja seni di Kabupaten Pati mengeluhkan hingga sampai saat ini belum diizinkan pentas oleh pemerintah daerah di luar ruangan. Berbeda halnya dengan Kabupaten tetangga yang sudah diperbolehkan menggelar pertunjukan.
Salah satu pelaku seni ketoprak, Mogol menyatakan beberapa daerah di eks-Karesidenan Pati sudah melakukan pentas seni di lapangan terbuka dengan catatan tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
“Ada berapa kota kabupaten sudah ada kelonggaran mungkin karena ada aturan otonomi daerah dan sebagainya. Seperti dari blora sudah ada pentas, Rembang, Boyolali, Purwodadi, dan Jepara. Kudus baru mulai,” katanya, Selasa (12/4/2022).
Melihat beberapa daerah tersebut sudah diizinkan pentas, tetapi kenapa Kabupaten Pati belum diperbolehkan. Jika muncul pertanyaan ini, menurutnya adalah pertanyaan klasik dari pelaku seni khususnya di Pati.
Sejauh ini seniman Pati hanya dibolehkan menggelar pertunjukan di dalam ruangan dengan kapasitas 50 persen serta dibatasi dua jam. Dan diakuinya pendapatan seniman sungguh tidak bisa maksimal dengan batasan tersebut.
Di sisi lain, Wibowo Asmoro menegaskan seniman Pati akan menempuh beberapa langkah strategis agar diijinkan pentas di luar ruangan dengan kapasitas penonton yang optimal. Pertama yaitu akan melayangkan surat kepada Bupati Pati meminta izin pentas maksimal setelah hari raya idul fitri.
“Kedua, para seniman ingin mengadakan dialog dengan Bupati Pati untuk mencari solusi terkait agenda pementasan dan pemulihan ekonomi para seniman,” terangnya.
Hal ini dilakukan agar ada kedekatan komunikasi yang terbangun terhadap pemerintah. Sehingga dari situ diharapkan ada jalan keluar bagi pekerja seni supaya diizinkan kembali menggelar pertunjukan pentas.
“Ditengah pemulihan ekonomi nasional, insan seniman di Pati masih terpukul dengan dampak pandemi Covid-19. Bahkan pemulihan ekonomi para seniman setidaknya membutuhkan waktu hingga 2-3 tahun lebih lambat bisa pulih kembali,” ujarnya.
Sebagai informasi, sejumlah pekerja seni Kabupaten Pati mengadakan rapat di Pendopo Genuk Kemiri, Selasa (12/4/2022). Langkah tersebut untuk membangun komunikasi sesama seniman untuk mencari jalan keluar di tengah kebijakan pemerintah yang belum mengizinkan pertunjukan di luar ruangan.