SAMIN-NEWS.com, Ketua DPR RI, Puan Maharani meminta Pemerintah agar terus berkoordinasi dentan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menghadapi Hepatitis akut. Pihaknya mengingatkan Pemerintah agar terus memberi penjelasan yang akurat kepada masyarakat terkait kasus dan penanganan penyakit yang masih misterius ini.
“Sehingga tidak muncul kabar yang simpang siur terkait penyakit ini. Dan penting juga menjaga informasi untuk menghindari berita-berita hoax yang dapat menimbulkan kepanikan masyarakat,” ungkap Puan dilansir laman DPR, Jumat (13/5/2022).
Selain itu, pihaknya mendorong Pemerintah segera menentukan protokol penanganan kasus Hepatitis akut. Apalagi penyakit ini muncul di saat pandemi Covid-19 belum berakhir. Dengan penanganan yang tepat, kita berharap semua nyawa pasien Hepatitis akut ini dapat diselamatkan. Maka, komunikasi serta kerjasama antara pusat dan daerah terus diintensifkan.
“Pemerintah Pusat juga harus meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam monitoring terkait potensi munculnya kasus-kasus baru di berbagai wilayah,” paparnya.
Dia berharap disiapkan dokter anak dan tenaga medis lainnya di setiap daerah, serta mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk skenario terburuk. Apalagi, menurutnya, di tengah kegiatan PTM berlangsung masih dalam pandemi Covid-19 belum berakhir.
“Termasuk juga dengan terus memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Pemerintah Pusat bersama-sama dengan Pemda dan pihak sekolah agar menjaga peserta didik dari penyebaran penyakit ini,” jelasnya.
Puan menambahkan, WHO melaporkan sudah ada 348 kasus Hepatitis akut di berbagai belahan dunia. Sementara itu Kementerian Kesehatan menyebut sudah ada 15 kasus dugaan penyakit ini di Indonesia, dan lima di antaranya meninggal dunia.
Berdasarkan laporan, Hepatitis akut ini menyerang anak usia 1-17 tahun. Puan meminta agar seluruh pihak tidak menyepelekan virus Hepatitis akut yang menular lewat asupan makanan atau melalui mulut itu.