Terjadi Penurunan Pondasi Pembangunan Rumah Potong Hewan di Margorejo

Pengecoran ''sloof'' struktur bangunan yang terletak di atas pondasi, mulai dilakukan untuk paket pekerjaan pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) di halaman depan Pasar Hewan Margorejo.(Foto:SN/aed)
Pengecoran ”sloof” struktur bangunan yang terletak di atas pondasi, mulai dilakukan untuk paket pekerjaan pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) di halaman depan Pasar Hewan Margorejo.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Dampak kuatnya getaran kendaraan bermuatan berat yang melintas secara diam-diam, terutama pada malam hari, di ruas jalan nasional Kudus-Pati lewat Margorejo, diduga keras menjadi faktor penyebab terjadinya penurunan pondasi pada bangunan Rumah Potong Hewan (RPH). Lokasi bangunan tersebut, adalah di halaman depan Pasar Hewan-Margorejo, di pinggir jalan raya nasional Pati-Kudus KM 4,3.

Pelaksana lapangan rekanan pemenang tender paket pekerjaan senilai Rp 2,7 miliar tersebut, Arga, ketika ditanya berkait hal tersebut membenarkan terjadinya penurunan pondasi itu sekitar satu centimeter. Akan tetapi, ia tidak bisa memastikan apa yang menjadi faktor penyebabnya, karena hal itu membutuhkan penelitian tersendiri, karena dampak dari galian lubang dan beban pondasi itu sendiri bisa saja terjadi.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam pekerjaan pembuatan ”sloof” sengaja dimaksimalkan tebalnya mencapi 30 cm dan lebarnya 15 cm sehingga selimut betonnya juga benar-benar maksimal. ”Sebab, struktur bangunan yang terletak di atas pondasi tersebut fungsinya adalah memang untuk menahan beban pondasi,”ujarnya.

Sedangkan fungsi lain, ”sloof” adalah sebagai pengunci dinding sehingga bila terjadi pergeseran tanah maka dinding bangunan tidak mudah retak maupun roboh. Karena itu, dengan mulai dilakukan pengecoran bagian struktur bangunan itu, maka dipastikan kondisi pondasi yang sudah tertanam dengan kedalaman sampai satu meter itu tidak akan mengalami penurunan lagi.

Sedangkan material beton yang digunakan untuk pengecoran ”sloof” sudah menghabiskan sebanyak tujuh rit, sehingga bila pengecoran sudah keseluruhan sesui RAB akan menghabiskan sebanyak 10 rit. Selesai pengecoran struktur bangunan itu, segera dilanjutkan dengan pengecoran kolom/tiang utama yang jumlahnya mencapai 24 titik.

Berkait dengan pekerjaan itu, cetakan dari kolom sudah dipersiapkan sehingga paling lambat Kamis (19/Mei) 2022 besok sudah bisa dimulai pengecoran, atau selang sehari berikutnya. ”Selain pekerjaan itu, kami juga mulai menggali lubang pondasi untuk sub-bangunan lainnya, yaitu untuk kandang bagi ternak yang menunggu giliran dipotong,”imbuhnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskeswan Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Drh Nur Cahyo.(Foto:SN/aed) Previous post Perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah Harus Ada Penyekatan Arus Lalu Lintas Ternak Sapi
Salah seorang anggota Komisi B DPRD Pati dari Fraksi Partai Golkar, Nur Sukarno.(Foto:SN/dok-no)  Next post Pernyataan Ketua DPRD Pati Soal Lahan Untuk Pendirian Pabrik Dinilai Belum Cukup

Tinggalkan Balasan

Social profiles