SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Munir Warga asal Desa Glantengan, Kudus bercerita kepada wartawan Samin News awalmula mendirikan usaha es Dawet kendil yang berada di depan Pusat Oleh-oleh Jenang Mubarok tersebut.
Dirinya mendirikan usaha itu bermula dari kawan yang berasal dari Banjarnegara dan memiliki usaha Es Dawet yang beromset hampir Rp 1 Juta rupiah perhari. “Waktu itu saya mendirikan usaha tersebut karena memiliki kawan pengusaha es dawet dari Banjarnegara, dan diajak luar kota untuk mengikuti pameran UMKM,” kata dia saat ditemui di kediamannya.
Pengusaha es dawet yang berasal dari Banjarnegara, yang merupakan kawan Munir, saat itu sedang memproduksi dawet yang hampir dibuat setiap hari. “Saya lihat dia produksi dawet itu setiap hari. Kemudian berpikir untuk mendirikan usaha es dawet karna untungnya banyak,” ujar Munir yang bertempat tinggal di Desa Glantengan.
Munir saat itu berpikir untuk melakukan hal serupa dengan kawan Banjarnegara itu, yang merupakan pengusahaan dawet. “Saya waktu itu berpikir untuk membuka es dawet juga, namun dalam proses pembuatan hasilnya selalu gagal beberapa kali,” bebernya.
Setelah dirinya melakukan experimen beberapa kali akhirnya menemukan resep yang pas, dan saat itulah ketika membuat selalu berhasil. “Setelah nemu kuncinya setiap bikin gak gagal,” jelasnya.
Setelah semuanya berhasil dilalui, Munir saat itu langsung memulai usaha es dawetnya di tahun 2017 dan omset pertamanya cukup terbilang lumayan apalagi berjualan disaat lebaran. “Omset berjualan pas lebaran lumayan, bisa lebih dari omset di hari biasa,” terangnya.
Tidak hanya itu, usaha Munir sempat terhenti di tahun 2020 akibat munculnya wabah Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun. “Waktu itu tahun 2020 Covid-19 muncul, saya berhenti selama dua tahun,” imbuhnya.
Setelah di tahun 2022 wabah tersebut perlahan hilang, kemudian Munir membuka dagangannya dan bersyukur omsetnya masih sama dengan dulu. “Buka lagi baru lebaran 2022.dan bersyukur omsetnya masih sama hingga sekarang,” pungkasnya.
Penulis
Adam Naufaldo