SAMIN-NEWS.com, – Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan Pemilu merupakan arena kompetisi yang dianggap sah untuk meraih dan atau mempertahankan kekuasaan. Namun hal lain yang perlu dipahami adalah, pemilu menjadi sarana integrasi, sekaligus arena musyawarah besar rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin serta menata kemajuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurutnya salah satu prinsip demokrasi Indonesia adalah musyawarah untuk mencari kata mufakat. Dalam bermusyawarah, juga ada gambaran konflik karena masing-masing memiliki pandangan, pendapat, dan kepentingan.
“Tapi yang dicari dan dituju adalah mufakat. Oleh karena itu perlu kita memaknai bahwa pemilu adalah arena musyawarah besar rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin-pemimpinnya, untuk menata kemajuan bangsa ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya saat peluncuran tahapan Pemilu 2024, Selasa (14/6/2022) malam tadi.
Acara tersebut dihadiri para pimpinan lembaga tinggi negara, seperti Mendagri Tito Karnavian, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua DPD Nono Sampono,
Dirinya menyebut desain kepemiluan saat ini dengan seluruh tahapannya sebagai sarana memperkuat integrasi bangsa yang majemuk ini. Pemilu Serentak 2024 selain untuk memilih calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh parpol atau gabungan parpol, juga menjadi ruang parpol berjuang dan berkompetisi untuk meraih suara dan kursi.
“Akhirnya, masing-masing parpol yang mengusung pasangan calon pasti akan menahan diri walaupun sama-sama berebut suara dan kursi. Menahan diri karena apa, karena ada titik temu, yaitu punya pasangan calon presiden dan wakil presiden yang sama,” jelasnya.
Kemudian setelah penetapan hasil pemilu nasional, partai apa, di kabupaten/kota mana, memperoleh suara/kursi berapa, itu akan dijadikan persyaratan untuk pencalonan kepala daerah melalui Pemilihan (Pilkada) Serentak November 2024.
“Setelah berebut dan berkompetisi untuk mendapatkan suara dan kursi, partai politik akan berangkulan kembali, akan berkoalisi, akan bergabung kembali dalam mendukung atau mengusung pasangan calon kepala daerah,” sebut Hasyim.
Ia meyakini desain kepemiluan ini memang syarat konflik atau kompetisi, tetapi akan menjadi sarana mengendalikan diri untuk menjamin bahwa kompetisi itu akan berujung pada integrasi.
Dalam tahapan Pemilu 2024 yang kini sudah berjalan, Hasyim mengingatkan bahwa KPU adalah lembaga layanan. Melayani dua pihak, yaitu pemilih dan peserta pemilu.
Sementara di Kabupaten Jepara, KPU melibatkan stakeholder untuk menyaksikan peluncuran tahapan pemilu 2024 itu, dari jajaran pengurus KPU, komisioner, Bawaslu, unsur Forkopimda, Ormas, FKUB, pimpinan partai politik serta media massa.
Di tengah mengikuti kegiatan itu, suasana menjadi meriah dengan tepuk tangan saat Hasyim Asy’ari menyapa peserta dengan sebutan Para Zoommiyyin dan Zoommiyyat. Sebutan itu sebagai perbandingan bahwa untuk yang hadir secara luring lazim disebut sebagai Hadirin dan Hadirat. Namun karena dari kabupaten/kota se-Indonesia mengikuti acara itu secara daring melalui Aplikasi Zoom Meeting, Hasyim menyebutnya dengan Zoommiyin dan Zommiyah.