SAMIN-NEWS.com, PATI – Jasa tenaga barista di Kabupaten Pati disebutkan oleh owner Kopi Jowo, Muttakin untuk saat ini kekurangan sangat besar. Padahal menurutnya barista adalah salah satu peluang profesi yang cukup menjanjikan melihat potensi di Pati yang masih sangat potensial.
“Di Kabupaten Pati hampir 80 persen kekurangan tenaga barista profesional,” kata Muttakin saat Pelatihan Barista di SKB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Rabu (29/6/2022).
Ia berharap besar pada pelatihan yang diselenggarakan oleh SKB dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi ini mampu melahirkan barista yang profesional mampu menguasai pengetahuan seputar pengolahan kopi dari hulu proses budidaya hingga hilir proses penyajian menu kopi.
“Harapan kami dengan pelatihan barista agar potensi kopi Pati bisa disajikan oleh barista yang profesional mengangkat brand kopi lokal,” jelasnya.
Pihaknya menjelaskan jika 20 orang jumlah peserta yang mengikuti pelatihan barista ini dikalkulasi dengan jumlah kafe di Pati ditempatkan ke rekanan itu masih kekurangan.
Menurutnya ada tiga jenis penjual kopi yakni warung kopi, kopishop dan kafe didominasi kopishop. Dan di Pati total ada sekitar antara 60-70 an kopishop yang tersebar dari Pati ke utara dan ke barat.
Muttakin melanjutkan, Data Dinas Pertanian di Pati ada 2.300 hektar untuk tanaman kopi dengan wilayah penghasil kopi tersebar di empat kecamatan, yaitu Gembong, Tlogowungu, Gunungwungkal dan Cluwak.
“Kenapa buka pelatihan barista, karena dalam penyajian secangkir kopi itu butuh proses panjang, dari budidaya, asesor, roastery kemudian penyajian di barista,” terangnya.
Sedangkan produksi kopi untuk tahun 2022 ini mengalami penurunan karena dampak cuaca sekitar 40 persen. Sementara untuk harga kopi greenbean saat ini Rp24 ribu jenis robusta kategori asalan, kategori full wash kisaran Rp45 ribu dan untuk kategori wine kisaran Rp80 ribu.