SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Bolone Ganjar Gayeng (BOGANG) mengadakan rapat pertemuan kopdar di salah satu rumah relawan yang terletak di desa Loram Wetan Kudus, (24/6/2022) kemarin. Banyaknya para Relawan Ganjar menggunakan kaos berlogo Gubernur Jawa Tengah.
Ketua Relawan Ganjar Gayeng, Anton memberikan sambutan terhadap anggota yang telah hadir dikediaman anggotanya. “Saya berterimakasih atas tempat yang telah disediakan, yang dimana bertujuan untuk membahas rapat sekaligus bersilaturahmi sesama anggota,” ujar Anton saat ditemui di kediaman anggota Bogang.
Rapat pertemuan Relawan Bogang sebagai kebutuhan relawan dalam mengenalkan tokoh Ganjar Pranowo. “Rapat pertemuan itu sebagai kebutuhan dalam Relawan Ganjar Pranowo menuju R1, serta melakukan melakukan konsolidasi sesama anggota,” katanya.
Ketua Bogang Anton juga berdiskusi mengenai jalan politik Ganjar Pranowo yang harus belajar diamati, dan juga terus mendukungnya. “Kita sebagai relawan Ganjar Gayeng (Bogang) harus mendukung kerjanya yang bagus, agar dapat membantu elektabilitas beliau naik,” ucapnya.
Dia menambahkan, saat elektabilitas Ganjar Pranowo sudah melampui sebagai bakal capres 2024, sebagai relawan harus mengenalkannya. “Walaupun di surve kebanyakan beliau unggul, namun kita sebagai relawan harus mengenal sosok Ganjar Pranowo,” jelasnya.
Anggota lainnya, Suroso juga menilai Bogang harus dikonsep dengan ciri khas yang berbeda dengan organisasi lainnya. “Kita sebagai relawan harus memiliki perbedaan diantara relawan yang lain, yakni mengutamakan seni dan kebudayaan,” ucapnya.
Untuk Relawan Ganjar Pranowo juga sudah dianggap banyak sekali yang bermunculan. Namun, ia meminta kepada anggota lainnya agar Bogang harus punya ciri khas dan identitas sendiri. “Karena relawan sudah menjamur, maka kita harus membentuk perbedaan, dan identitas sendiri karena nantinya kita bisa memberikan gagasan ide bernilai kebudayaan,” bebernya.
Pada pertemuan selanjutnya, diharapkan relawan Bogang bisa saling berdiskusi dan bertukar pendapat satu sama lain yang lebih rutin. Anggota Bogang lainnya yakni, Bambang Joyo Asmoro juga meminta untuk kedepannya Bogang harus berkomitmen, dan berharap sama sama bisa bergerak dalam anggota Bogang. “Berkumpulnya Bogang untuk membentuk kerja sama antar satu tim, serta bisa saling berkolaborasi satu sama lain.
Diskusi tersebut ditutup dengan membahas kesenian dan budaya Jawa yang akan ditampilkan di pertemuan selanjutnya. Sebagai contoh membuat mars Bogang dan memainkan Gamelan yang akan dimainkan oleh para Relawan Ganjar. “Hal tersebut harus dilestarikan, jika tidak, maka budaya disetiap daerah perlahan akan punah,” pungkasnya.
Penulis
Adam Naufaldo