SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Awal pembentukan Bank Sampah Muria Berseri yang saat itu memiliki 15 anggota tersebut dibangun dengan tujuan peduli terhadap lingkungan, yang dipimpin oleh Diana Kristiowati, S.E tersebut dan berdiri pada 24 November 2012.
Bank Sampah Muria Berseri dibentuk oleh Dinas Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk persiapan penilaian Adipura di Kabupaten Kudus. Selain BSMB ada juga daerah lain seperti Desa Tumpang Krasak dan Mlati Norowito. Serta membantu masyarakat untuk belajar peduli lingkungan.
“Di Kudus dulu ada 3 bank sampah yg di bentuk dinas LH untuk persiapan penilaian adipura kudus yakni Bnk Sampah Muria Berseri, Tumpang Krasak, dan Mlati Norowito,” ujar Dian Kristiowati saat ditemui di tempat Bank Sampah Muria Berseri pada (20/7/2022).
Sebelum awal dibentuk, para anggota BSMB tersebut belum memiliki ilmu mengenai dunia Bank sampah. Lalu agar lebih paham mengenai hal tersebut pihaknya belajar ke Kota Yogyakarta pada tahun 2013. “Awalnya dulu belum tahu apa itu bank sampah, kemudian kami BSMB berinisiatif untuk belajar hal itu ke Yogyakarta 2013,” ucapnya.
Lanjut dia, saat itu BSMB belum memiliki bangunan atau gedung untuk sarana aktivitas Bank sampah. Awal pembentukan masih mulai dari dapur warga dan menggunakan timbangan roti. “Kemudian belajar dulu sampah yang ada. Setelah tahu mengenai hal itu kemudian membentuk tim sosialisasi untuk ke PKK RW, RT, dan Dawis,” ungkapnya kepada Samin News.
Dalam hal tersebut, dirinya menginginkan untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap sampah yang memiliki nilai ekonomi. “Saya ingin mengubah mainset masyarakat ketika sampah dipilah ternyata bisa menjadi nilai ekonomi,” jelasnya.
Hasil kerja antara BSMB dengan Pegadaian nantinya akan memberikan keuntungan terhadap nasabah. “Dengan kerja sama pegadaian keuntungan bertambah dan nasabah bertambah. Setiap pembagian tabungan itu 6 bulan sekali. Dan 10 penabung terbanyak akan diberi top up tabungan emas,” pungkasnya.
Penulis
Adam Naufaldo