SAMIN-NEWS.com, PATI – Kabupaten Pati menyelenggarakan Pati Business Forum (PBF) di Pendopo setempat pada Rabu (13/7/2022) dengan tema Revitalizing the Post Pandemi Economy Recovery yang diharapkan mampu menumbuhkembangkan iklim investasi di daerah.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Riyoso mengatakan PBF ini diselenggarakan tiap tahun, semacam penyelenggaraan event bersama pemerintah yang dimotori oleh bupati dan wakil bupati.
“PT HWI investasi senilai 3 triliun, kemudian Keluarga Sehat Sejahtera nilai investasinya 350 miliar, PT Djarum 25 miliar, Muria Maju Mandiri 30 miliar ditambah PT Shejin 3 triliun, PT Internal Factory 10 miliar, sehingga total sekitar 6,14 triliun,” kata Riyoso.
Menurutnya PBF ini meski hanya dilakukan cuma sehari, tetapi pelaksanaannya dilanjutkan bisa berhari-hari, berbulan-bulan yang mana sesuai tupoksi DPMPTSP, harus menghadirkan investasi di Kabupaten Pati.
Sementara itu, Bupati Pati, Haryanto mengatakan menarik investor untuk masuk ke daerah cukup sulit membutuhkan proses tidak secara tiba-tiba.
Haryanto menyebut stigmatisasi bahwa mendatangkan investasi akan menyebabkan kehilangan dan menghapus pertanian di daerah mengganti dengan industri manufaktur adalah keliru. Pasalnya hal itu diakuinya sudah sesuai berdasarkan peraturan yang berlaku.
“Investor bisa hadir tidak tiba-tiba, mendatangkan investasi triliunan rupiah nilainya tidak mudah. Pertumbuhannya ekonomi jalan, masyarakat sejahtera bukan menghabisi pertanian tapi berdasarkan Perda RTRW. Kita menyiapkan lahan yang tidak produktif diakomodasi yang bisa digunakan untuk lapangan kerja,” paparnya.
Dirinya menegaskan bahwa pemerintah welcome dengan investor, terbukti dengan kemudahan proses perizinan dan lainnya. Ia mengajak calon investor untuk mau menanamkan investasi di Kabupaten Pati.
“Selain itu sumber daya di Pati sangat mendukung.kami ajak menanam investasi d Pati, jangan sekali-kali investasi di pati diganggu, karena masyarakat butuh. Biar warga tdk jauh cukup di Pati sendiri,” tutupnya.