SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Pemerintah pusat melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Minggu (10/7/2022), usai diputuskan melalui sidang isbat pada (29/6/2022) kemarin.
Hari Raya Idul Adha yang tinggal tujuh hari tersebut, biasanya akan berpengaruh pada lonjakan harga kebutuhan pokok maupun pangan yang ada di pasar tradisional, serta daya beli masyarakat yang akan meningkat.
Salah satu pedagang pasar Kudus Khatimah mengatakan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha cenderung stabil. “Biasanya kalau hari besar, banyak yang naik mas, tapi yang naik hanya lombok saja yang bisa mencapai 75-90 ribu perkilo,” ujarnya saat ditemui di pasar Kudus (3/7/2022).
Dirinya kemudiaan menjelaskan seperti harga lombok, bawang merah, bawang putih, dan telur. “Harga lombok merah sekarang 70-80 ribu per kilo mas, sebelumnya berkisar dibawah 50 ribu. Untuk Bawang merah 60 rb perkilo, sebelumnya 50 ribu perkilo. Itupun tergantung kondisi barangnya,” ucapnya.
Lanjut dia menambahkan, harga bawang putih 28 ribu perkilo, dan untuk harga telur menjelang idul adha naik. “Untuk harga bawang putih masih stabil diangka 28 ribu mas, namun telur ini mungkin mepet lebaran akan naik yang aslinya 26-27 rb per kilo bisa 28 ribu perkilo,” imbuhnya.
Dirinya juga menilai daya beli masyarakat di Pasar Kliwon tak menentu. Sebab, biasanya dulu sebelum wabah Covid-19 sangat ramai. “Dulu ramai mas, sekarang sepi, daya beli masyarakat juga akhir-akhir ini sepi, gak tau kenapa, tapi semoga menjelang mendekati lebaran Idul Adha banyak yang datang di pasar,” bebernya.
Sementara itu, pembeli yang berasal dari Desa Gondang Manis Sulistyo mengatakan, sangat sering belanja di Pasar Kliwon. Biasanya ia setiap pagi membeli kebutuhan pokok untuk masak istrinya. “Saya sering beli disini, kadang juga sama istri, berhubung ini dia lelah, jadi saya. Biasanya membeli tempe, tahu, telur dan mencari sayur-sayuran,” ujar Sulistyo saat ditemui di Pasar Kliwon.
Dirinya juga menilai perbedaan pasar yang sekarang dan dulu berbeda dari segi pembeli. “Saya melihat sebelum wabah Covid-19 melanda, sangat ramai dari pagi ke siang. Untuk sekarang tergolong sepi, tidak sepadat dulu,” kata dia.
Ia meminta untuk pemerintah daerah membuat suatu terobosan agar pasar tradisional seperti Pasar Kliwon ini ramai dikunjungi pelanggan. “Ini harusnya pemerintah setempat membuat terobosan agar pelanggan banyak datang kesini, kalau saya lihat daya beli masyarakat ke menurun, biasanya menjelang Hari Raya besar akan ramai, ini sepi,” pungkasnya
Penulis
Adam Naufaldo